Reporter: Dyah Megasari, Bloomberg, Sydney Morning Herald |
SHANGHAI. Australia & New Zealand Banking Group Ltd (ANZ) berencana menambah investasi senilai A$ 300 juta atau setara dengan US$ 300 juta ke jaringannya di China. Ukuran unit di Negeri Bambu ini diperbesar menjadi tiga kali lipat karena China dinilai sebagai negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi paling pesat di dunia.
Peningkatan modal dilakukan atas persetujuan pemerintah setempat yang sebelumnya juga mengimbau bank untuk memperkuat likuiditas. Aksi korporasi ini merupakan yang pertama kali setelah ANZ menginvestasikan A$ 395 juta saat penggabungan unit China pada 2010.
Bank yang berbasis di Melbourne itu menyatakan jumlah kantor cabang akan ditambah menjadi 20 unit antara lima hingga sepuluh tahun mendatang.
Keputusan ini juga menambah daftar bank asing di China yang memperkuat struktur permodalan. Sebelumnya, hal yang sama dilakukan oleh HSBC Holdings Plc dan DBS Group Holdings Ltd. Keuntungan bank asing secara keseluruhan di China naik dua kali lipat pada akhir tahun lalu menjadi 16,7 miliar yuan atau US$2,64 miliar.
"Perekonomian China masih sangat menjanjikan. Oleh sebab itu, kami akan terus menggenjot bisnis unit," jelas Chief Executive Officer Mike Smith di Beijing, Rabu (16/5).
Dari China, kontribusi keuntungan yang diharapkan ANZ mencapai 30% dari total sumbangan dari wilayah Asia Pasifik.