kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Apa dampak hung parliament bagi Inggris?


Jumat, 09 Juni 2017 / 13:24 WIB
Apa dampak hung parliament bagi Inggris?


Sumber: BBC,Reuters | Editor: Sanny Cicilia

LONDON. Perdana Menteri Inggris Theresa May mungkin harus berjuang keras mempertahankan administrasinya. Hasil pemilu Inggris menunjukkan, Partai Konservatif yang mendukung May tak bisa mengamankan mayoritas suara di parlemen.

Mengutip BBC siang ini, Jumat (9/6), 643 dari 650 kursi sudah dideklarasikan. Hasilnya, Partai Konservatif, meski partai terbesar di Inggris hanya meraup 313 suara. Sedangkan lawannya Partai Buruh mengempit 260 suara.

Setidaknya diperlukan 326 suara untuk memenangkan suara di parlemen. Andaikata sisa suara mengalir ke Partai May, Inggris tak bisa mengelak dari situasi hung parliament, di mana tidak ada satu pun partai memiliki suara mayoritas. 

Ini adalah kejutan lain dari pemilu Inggris, setelah jajak pendapat tahun lalu yang menggolkan rencana keluar dari Uni Eropa atau Brexit. 

Apa artinya jika tidak ada pemenang dengan suara pasti di pemilu Inggris? Ada beberapa dampak lanjutan seperti dirangkum Reuters:

1. Hal ini akan mendorong Partai Konservatif May maupun Partai Buruh yang mengusung Jeremy Corbyn berebut mencari mitra koalisi untuk mendukung pemerintahan yang baru. 

2. Sebagai incumbent, May memiliki hak lebih dulu mencari bentuk koalisi. Meskipun, diperkirakan May yang pro-Brexit akan lebih sulit mencari mitra

3. Sampai pemerintahan baru dibentuk, May dan timnya tetap memimpin pemerintahan dengan kekuasaan penuh atas kepentingan negara. Diperkirakan, May akan menghindari keputusan besar dalam masa transisi ini.

4. Segala penundaan demi peta politik ini akan memunculkan keraguan bagaimana Inggris mengontrol perbatasan dan bernegosasi terkait perdagangan dengan Uni Eropa setelah Brexit.

5. Rencana kebijakan May masih tetap sangat bergantung pada parlemen. Tugas terbesarnya, mengkonversi hukum Uni Eropa menjadi hukum Inggris, lalu menyusun kebijakan pasca-Brexit seperti imigrasi dan pajak.

6. Partai Konservatif berpeluang merangkul aliansinya Democratic Unionist Party (DUP) untuk menambah 10 kursi. Tapi, penambahan itu masih menyisakan kesempatan bagi Partai Buruh. 



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×