Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Beberapa waktu terakhir, logam tanah jarang menjadi berita utama karena tingginya permintaan sejumlah produk, mulai dari telepon pintar hingga turbin angin. Selain itu, pemerintah sejumlah negara juga berupaya untuk mengamankan pasokan.
Melansir Reuters, berikut beberapa fakta dasar tentang logam tanah jarang:
- Pengertian logam tanah jarang
Tanah jarang adalah kelompok yang terdiri dari 17 unsur, termasuk 15 logam berwarna putih keperakan yang disebut lantanida, atau lantanoid, ditambah skandium dan itrium.
- Kegunaan logam tanah jarang
Logam tanah jarang digunakan dalam berbagai macam produk, termasuk elektronik konsumen, kendaraan listrik (EV), mesin pesawat terbang, peralatan medis, penyulingan minyak, dan aplikasi militer seperti rudal dan sistem radar.
- Negara yang merupakan penghasil logam tanah jarang terbesar
China menyumbang sekitar 60% dari produksi tambang global dan 90% dari hasil olahan dan magnet permanen. Beijing menetapkan kuota untuk hasil produksi, peleburan, dan pemisahan, yang dipantau secara ketat sebagai barometer pasokan global.
Baca Juga: Kremlin: Rusia Punya Banyak Logam Tanah Jarang yang Dibutuhkan AS
- Unsur-unsur logam tanah jarang
Dalam urutan tabel periodik, unsur-unsur logam tanah jarang adalah: skandium, itrium, lantanum, cerium, praseodimium, neodimium, prometium, samarium, europium, gadolinium, terbium, disprosium, holmium, erbium, tulium, iterbium, dan lutetium.
- Logam tanah jarang yang paling umum
Lantanum dan cerium termasuk logam tanah jarang yang paling umum. Lantanum digunakan dalam lensa kamera dan lampu. Cerium digunakan dalam konverter katalitik, yang mengurangi emisi mesin pembakaran. Neodimium dan praseodimium diminati untuk magnet permanen yang digunakan dalam motor EV dan turbin angin.
- Apakah logam tanah jarang langka?
Logam tanah jarang tidak langka dalam artian tidak umum; beberapa lebih umum daripada timbal, misalnya. Namun, mereka cenderung tersebar tipis di sekitar kerak Bumi dalam jumlah kecil dan bercampur bersama atau dengan mineral lain, sehingga endapan yang lebih besar sulit ditemukan dan mahal untuk diekstraksi.
Tonton: Putin Tawarkan Kesepakatan Aluminium dan Tanah Jarang kepada AS
- Dampak lingkungan akibat pengolahan logam tanah jarang
Pengolahan tanah jarang sering kali melibatkan penggunaan pelarut, yang dapat menghasilkan limbah beracun yang mencemari tanah, air, dan atmosfer. Teknologi yang lebih ramah lingkungan sedang dikembangkan, tetapi belum digunakan secara luas.
Jenis bijih tanah jarang tertentu juga mengandung thorium atau uranium radioaktif, yang sering kali dihilangkan menggunakan asam.
Karena alasan ini, pengembangan sektor ini menghadapi kendala regulasi kesehatan dan lingkungan.