Reporter: Andri Indradie | Editor: Yudho Winarto
MANILA. Integrasi pasar, harmonisasi aturan, serta memperkuat institusi keuangan akan menjadi agenda utama pertemuan para menteri keuangan anggota Asia Pacific Economic Cooperation (APEC). Selama dua hari, 10–11 September 2015, para menteri keuangan itu akan bertemu dan meneken Cebu Action Plan (CAP) di Cebu, Filipina.
Cesar V. Purisima, Menteri Keuangan Filipina mengatakan, CAP ini penting karena saat ekonomi global bergejolak, setiap negara akan sangat rentan. Apalagi, tak ada satu bentuk otoritas pun di pasar global yang serba bebas dari volatilitas pasar ini. "Memperkuat kerjasama sesama negara di kawasan Asia Pasifik sangatlah penting," ujar dia kepada KONTAN.
Cesar berharap, ke-21 menteri keuangan anggota APEC sepakat dan menandatangani CAP yang berisi empat pilar utama. Pertama, integrasi keuangan. Tujuannya, mempermudah investasi dan perdagangan. Beberapa usulan di poin ini adalah peningkatan pembiayaan dan rantai suplai usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), serta program literasi keuangan inklusif.
Tak hanya itu, integrasi keuangan ini juga terdapat poin liberalisasi pembuatan akun jasa keuangan dan investasi. Setiap orang di dalam negara APEC, bisa membuka akun di negara manapun. Bahkan, ada poin implementasi Asia Region Funds Passport alias penerbitan reksadana atau investasi kolektif yang bisa diperdagangkan lintas negara.
Kedua, transparansi dan reformasi kebijakan fiskal agar lebih efektif, terutama dalam hal pengawasan publik. Poin-poin di pilar ini semisal keterbukaan data untuk publik, pertukaran informasi pajak dan base erosion and profit sharing (BEPS), serta berbagi ilmu dalam hal investasi publik.
Ketiga, financial resilience alias ketahanan keuangan. Poin ini terutama menyasar bukan hanya industri UMKM, tetapi juga usaha rumah tangga, komunitas alias koperasi, start-up, dan lain sebagainya diantara 21 negara APEC.
Caranya, Cesar menyebutkan, adalah dengan menciptakan sistem tertentu untuk meminimalisasi risiko pembiayaan dan goncangan yang mengancam ruang fiskal, memperluas kaver asuransi pembiayaan, serta memperkuat pasar modal.
Pilar keempat, infrastruktur. Tujuannya, menguatkan konektivitas di antara negara APEC. Poin di pilar ini antara lain, menggenjot proyek public private partnership, berbagi informasi proyek, serta memperbesar pembiayaan infrastruktur. Mengutip Sri Mulyani, Direktur Pelaksana Bank Dunia di Forum Asia Timur, menonjolkan diri saat ini harus dihindari. Negara kawasan harus bergandeng tangan.