kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Apollo Global Kerek Pinjaman Jadi US$ 1 Miliar ke Pengembang India


Senin, 16 Mei 2022 / 11:30 WIB
Apollo Global Kerek Pinjaman Jadi US$ 1 Miliar ke Pengembang India
ILUSTRASI. Properti India


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Apollo Global Management Inc. berencana untuk memberikan kredit sekitar US$ 1 miliar kepada pengembang di India tahun ini. Perusahaan tersebut bertaruh pada pemulihan di pasar properti residensial saat pandemi mereda di pasar India.

Angka pinjaman tersebut naik dari US$ 750 juta yang dipinjamkan Apollo ke pengembang India tahun lalu, dengan dua pertiga dari jumlah itu diarahkan ke proyek perumahan. Sekitar 70% dari pinjaman tahun ini akan pergi ke pembangun rumah dan sisanya untuk pengembang komersial.

“Volume pasar kembali ke level sebelum Covid-19 dan di beberapa pasar lebih tinggi dari 2019. Ini berkonsolidasi dengan cepat, dengan jumlah rumah yang tidak terjual di India pada level terendah 10 tahun, yang merupakan tanda bahwa harga dapat naik,” kata Nipun Sahni, Partner di Apollo, dikutip dari Reuters, Senin (16/5).

Memang, pasar perumahan India mengalami rebound yang kuat dari jurang pandemi Covid-19 karena suku bunga rendah dan diskon oleh pengembang memicu permintaan. Tingkat persediaan yang rendah kemungkinan akan menopang ledakan di pasar properti residensial di mana harga bisa naik sebanyak 10% di enam kota teratas negara itu, menurut laporan Crisil Ratings Ltd.

Baca Juga: Akuisisi Holcim, Adani Group Jadi Produsen Semen Terbesar Kedua di India

Apollo, yang membuka kantornya di Mumbai pada 2008, saat ini mengelola sekitar US$ 513 miliar aset secara global, menurut situs webnya. Perusahaan mulai memberikan pinjaman kepada pengembang properti India pada tahun 2017.

Setahun kemudian, bank bayangan seperti IL&FS Investment Managers Ltd. dan Dewan Housing Finance Corp. mengalami masalah, yang menyebabkan dislokasi di pasar kredit lokal. Apollo masuk, meningkatkan aktivitas peminjamannya.

“Kami memiliki keinginan untuk terus berinvestasi dan memanfaatkan dislokasi di pasar pembiayaan di India. Ukuran pinjaman rata-rata Apollo akan berkisar antara US$ 40 juta dan US$ 60 juta,” katanya.

Sebagai informasi, di awal bulan ini, bank sentral India mengejutkan investor dengan kenaikan suku bunga, menguras likuiditas dari sistem perbankan, dengan Gubernur Reserve Bank of India Shaktikanta Das mengutip tekanan inflasi yang terus-menerus menjadi alasan kenaikan tersebut.

Sahni pun berpendapat naiknya harga komoditas termasuk yang digunakan dalam konstruksi, bersama dengan permintaan rumah yang terpendam, kemungkinan akan menaikkan harga real estat di India.




TERBARU

[X]
×