Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yudho Winarto
KALIFORNIA. Apple Inc sedang mengkaji rencana penerbitan surat utang atau obligasi berdenominasi yen. Ini merupakan upaya raksasa produsen komputer asal Amerika Serikat (AS) itu untuk memanfaatkan pendanaan berbiaya murah.
Untuk memuluskan rencana tersebut, produsen iPhone ini telah menunjuk Goldman Sachs Group Inc. dan Mitsubishi UFJ Financial Group Inc. sebagai arranger. Hal tersebut diungkapkan Boomberg pada akhir pekan lalu (1/5), setelah mendapat penjelasan resmi dari Goldmand Sachs.
Bila rencana ini terlaksana, maka akan menjadi obligasi berdenominasi yen pertama yang diterbitkan oleh Apple.
Berdasarkan data Bank of America Merrill Lynch, biaya pinjaman surat utang dalam mata uang yen saat ini berada dalam posisi yang sudah sangat rendah. Hingga akhir April 2015, kupon bunga obligasi yen hanya meminta imbal hasil sebesar 0,47% per tahun.
Namun sayang, manajemen Apple enggan buka suara terkait rencana fund rising ini. Juru bicara Apple di Jepang, Takashi Takebayashi menolak mengomentari kabar ini.
Berdasarkan data yang dikumpulkan Bloomberg, tercatat pada bulan Februari lalu, Apple menerbitkan obligasi senilai 1,25 miliar franc Swiss atau setara US$ 1,34 miliar. Utang ini memiliki masa jatuh tempo hingga tahun 2024. Goldman dan Credit Suisse Group AG bertindak sebagai arranger dalam penerbitan obligasi franc swiss itu.
Sebelumnya, pada bulan November 2014, Apple juga sudah merilis surat utang dalam mata uang euro sejumlah € 2,8 miliar atau setara US$ 3,1 miliar.
Dividen & buyback saham
Pencarian dana besar-besaran oleh Apple bertujuan untuk memenuhi rencana pembagian keuntungan bagi pemegang saham dan membiayai program pembelian kembali saham (buyback). Hingga Maret 2017 mendatang, manajemen Apple masih mencari dana sebesar US$ 70 miliar.
Dalam dua tahun terakhir saja, Apple sudah mengumpulkan dana segar senilai US$ 40 miliar. Dana tersebut lagi-lagi demi melenggangkan aksi bagi-bagi dividen dan buyback.
Seperti telah diberitakan sebelumnya, Apple mengalokasikan aksi pembelian kembali saham senilai US$ 90 miliar hingga akhir tahun 2017 mendatang.
Sekedar mengingatkan, pada kuartal yang berakhir Maret 2015 lalu, Apple mencetak laba bersih senilai US$ 13,6 miliar, atau setara US$ 2,33 per saham. Di sisi lain, pendapatan Apple naik 27% dari periode yang sama tahun 2014 menjadi US$ 58 miliar.