kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Apple Mungkin Perlu Beralih ke China Setelah Kebakaran Pabrik Tata di India


Selasa, 01 Oktober 2024 / 19:37 WIB
Apple Mungkin Perlu Beralih ke China Setelah Kebakaran Pabrik Tata di India
ILUSTRASI. Kebakaran besar yang terjadi di pabrik komponen iPhone milik Tata Group di India selatan. REUTERS/Regis Duvignau/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD SEARCH GLOBAL BUSINESS 29 JAN FOR ALL IMAGES


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - BENGALURU. Kebakaran besar yang terjadi di pabrik komponen iPhone milik Tata Group di India selatan dapat menghambat produksi menjelang lonjakan penjualan musim festival.

Menurut sumber industri dan pengamat, insiden ini memaksa pemasok Apple untuk mencari komponen penting dari Tiongkok atau negara lain. Kebakaran akhir pekan di pabrik Tata di Hosur, Tamil Nadu, yang merupakan satu-satunya pemasok komponen panel belakang iPhone di India, telah menyebabkan penghentian produksi tanpa batas waktu.

Dampak Kebakaran terhadap Produksi dan Penjualan iPhone

Pabrik Tata di Hosur adalah satu-satunya pemasok komponen panel belakang iPhone di India, yang mendukung produsen kontrak Foxconn dan operasi perakitan iPhone Tata sendiri di negara tersebut. Kebakaran ini diperkirakan dapat berdampak pada produksi hingga 10-15% untuk model iPhone yang lebih lama.

Neil Shah, salah satu pendiri Counterpoint Research, mengatakan bahwa Apple mungkin dapat mengimbangi dampak tersebut dengan mengimpor lebih banyak komponen atau mengalihkan persediaan ekspor ke India.

Baca Juga: Apple Tak Lagi Pakai Layar LCD, Pemasok Jepang Kelebihan Pasokan

Counterpoint Research, yang berbasis di Hong Kong, memperkirakan bahwa penjualan lokal model iPhone 14 dan 15 selama musim festival di India—yang berlangsung dari akhir Oktober hingga awal November—mencapai 1,5 juta unit.

Namun, kebakaran ini diperkirakan akan menghambat hingga 15% dari permintaan tersebut. Tata, sebagai salah satu konglomerat terbesar di India, juga mengekspor iPhone ke Belanda dan Amerika Serikat, serta beberapa komponen ke Tiongkok, dengan total nilai lebih dari $250 juta hingga 31 Agustus, menurut data bea cukai komersial.

Pengelolaan Stok dan Implikasi Jangka Panjang

Meskipun kebakaran ini menimbulkan kekhawatiran, menurut Counterpoint, pemasok Apple biasanya menyimpan stok panel belakang untuk tiga hingga empat minggu. Namun, sumber industri dengan pengetahuan langsung tentang masalah ini memperkirakan bahwa Apple kemungkinan memiliki stok hingga delapan minggu, sehingga tidak akan segera terdampak.

Jika penghentian produksi terus berlanjut, Apple mungkin akan mendirikan jalur perakitan baru di Tiongkok atau menambah shift kerja di sana untuk memenuhi kebutuhan produsen iPhone di India.

Baca Juga: Intip Kode iPhone Resmi Indonesia dan Internasional Sebelum Membeli Gadget Ini

Meskipun Apple telah mulai melakukan diversifikasi produksi di luar Tiongkok, gangguan rantai pasokan semacam ini menjadi tantangan dalam upaya Perdana Menteri Narendra Modi untuk menarik lebih banyak investor asing melalui inisiatif "Make in India", khususnya di sektor elektronik.

Selain itu, insiden kebakaran ini memperkuat pentingnya peningkatan standar keselamatan dan operasional di sektor manufaktur India.

Tantangan dan Peluang untuk Industri Elektronik India

Kebakaran di pabrik Tata adalah tantangan terbaru yang dihadapi oleh pemasok Apple di India. Sebelumnya, kebakaran juga terjadi di pabrik pemasok Foxlink dan Pegatron, yang mengakibatkan penghentian operasi sementara. Selain itu, pabrik Wistron dan Foxconn di India telah menghadapi kerusuhan tenaga kerja dalam beberapa tahun terakhir.

Meskipun demikian, Prabhu Ram, wakil presiden di Cybermedia Research, menilai insiden seperti ini hanyalah kemunduran sementara. Ia menekankan bahwa upaya berkelanjutan untuk meningkatkan standar keselamatan dan operasional akan sangat penting bagi India untuk memperkuat posisinya sebagai pusat manufaktur elektronik global yang sedang berkembang.

Baca Juga: Cara Memperbaiki iPhone Tidak Ada Layanan Jaringan Seluler

India diproyeksikan akan berkontribusi pada 20-25% dari total pengiriman iPhone secara global tahun ini, naik dari 12-14% pada tahun sebelumnya, menurut para analis. Tata, yang merupakan salah satu pemasok baru Apple di India, berperan penting dalam ekspansi manufaktur iPhone di negara tersebut.

Pabrik Tata yang terkena dampak kebakaran mempekerjakan sekitar 20.000 pekerja, dan ada unit lain di kompleks Tata yang sama yang dijadwalkan mulai memproduksi iPhone secara lengkap pada akhir tahun ini. Namun, belum jelas apakah insiden ini akan menyebabkan penundaan dalam rencana produksi tersebut.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×