kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Arab Saudi akan mengakhiri jam malam pada 21 Juni, namun kota suci Mekah dikecualikan


Selasa, 26 Mei 2020 / 11:52 WIB
Arab Saudi akan mengakhiri jam malam pada 21 Juni, namun kota suci Mekah dikecualikan
ILUSTRASI. Umat Muslim melaksanakan salat tarawih di depan Kabah di Masjidil Haram pada hari pertama bulan suci Ramadhan di tengah pandemi virus corona (COVID-19), di kota suci Mekkah, Arab Saudi, Jumat (24/4/2020). REUTERS/Ganoo Essa


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - CAIRO. Arab Saudi akan mulai mengurangi pembatasan pada pergerakan dan perjalanan mulai minggu ini setelah lebih dari dua bulan dilakukan langkah-langkah pengetatan untuk membantu mengekang penyebaran virus corona baru.

Dikutip dari Reuters, pembatasan akan dicabut dalam tiga tahap, yang berpuncak pada jam malam yang sepenuhnya berakhir namun dengan pengecualian kota suci Mekah mulai 21 Juni. Keputusan tersebut diberitakan kantor berita setempat Selasa pagi.

Baca Juga: Raja Salman beri pesan Idul Fitri di tengah pandemi virus corona, begini isinya

Jamaah haji dan umrah akan tetap ditangguhkan hingga pemberitahuan lebih lanjut. Kerajaan sejauh ini mencatat 74.795 kasus COVID-19 dengan 399 kematian. Lebih dari 2.000 kasus masih dilaporkan setiap hari.

Fase pertama, dimulai pada hari Kamis, akan melihat jam malam 24 jam dikurangi menjadi antara 3 sore - 6 pagi di seluruh negeri. Pergerakan bebas antar kawasan dan beberapa kegiatan ritel dan grosir, termasuk mal, akan diizinkan untuk dilanjutkan.

Arab Saudi telah memberlakukan jam malam 24 jam di sebagian besar kota-kota besar tetapi memudahkan mereka untuk memulai bulan puasa Ramadhan. Jam malam 24 jam diberlakukan kembali selama liburan lima hari Idul Fitri Muslim, yang dimulai pada hari Minggu.

Mulai hari Minggu 30 Mei, pergerakan bebas akan diizinkan antara pukul 6 pagi hingga 8 malam, Saudi Press Agency melaporkan. Penerbangan domestik akan diizinkan untuk dilanjutkan, tetapi larangan penerbangan internasional akan tetap ada.

Baca Juga: Sedihnya Presiden Singapura Halimah Yacob pada Lebaran 2020 tanpa kumpul dengan cucu

Masjid-masjid dapat mengadakan sholat sekali lagi, tunduk pada kebijakan sosial dan kebersihan, kecuali di Mekah di mana pembatasan kehadiran akan tetap diberlakukan. Pegawai sektor publik dan swasta akan diizinkan untuk kembali ke kantor mereka.

Pertemuan sosial lebih dari 50 orang masih akan dilarang, termasuk pernikahan dan pemakaman. Warga masih akan didesak untuk memakai topeng di depan umum dan melanjutkan tindakan menjaga kebersihan dan sosial setelah 21 Juni.




TERBARU

[X]
×