kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Arab Saudi mulai menjual obligasi dengan tiga pilihan tenor untuk mengisi kas negara


Rabu, 15 April 2020 / 13:40 WIB
Arab Saudi mulai menjual obligasi dengan tiga pilihan tenor untuk mengisi kas negara
ILUSTRASI. Bendera Arab Saudi


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - DUBAI. Arab Saudi mulai memasarkan kesepakatan obligasi dolar dengan tiga tenor berbeda pada Rabu (15/4), menurut sebuah dokumen yang dikutip Reuters demi mengisi kembali kas negara yang mulai menipis akibat rendahnya harga minyak dan ekspektasi produksi yang lebih rendah.

Mengutip Reuters, melalui Kementerian Keuangan, Kerajaan Arab Saudi memasarkan obligasi bertenor lima setengah tahun dengan bunga sekitar 315 basis poin (bps) di atas US treasury, obligasi bertenor 10 setengah tahun dengan bunga sekitar 325 bps di atas US treasury dan obligasi bertenor 40 tahun dengan bunga 5,15%.

Baca Juga: Harga minyak masih anjlok, Arab Saudi cari utang

Ukuran kesepakatan akan sangat tergantung pada selera pasar, tetapi para bankir dan fund manager mengatakan mereka mengharapkan transaksi miliaran dolar.

Citi, Goldman Sachs, HSBC, Bank of China, Mizuho, MUFG, SMBC dan Samba Capital ditunjuk untuk mengatur penjualan obligasi ini.

Seorang juru bicara Kementerian Keuangan Saudi tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Riyadh meningkatkan plafon utangnya menjadi 50% dari PDB dari sebelumnya 30% dari PDB pada Maret karena negara itu berencana meningkatkan pinjaman untuk mengimbangi turunnya pendapatan dari minyak dan di tengah penurunan ekonomi yang disebabkan oleh wabah virus corona.

Rencana penerbitan obligasi ini datang setelah Qatar dan Abu Dhabi berhasil menjual obligasi gabungan senilai US$ 7 miliar pekan lalu.

Baca Juga: Harga minyak WTI naik lebih dari 6%, kesepakatan pemangkasan produksi panaskan minyak

Ini juga menyusul kesepakatan bersejarah pada Minggu utuk memangkas produksi minyak antara produsen utama untuk menstabilkan pasar minyak, yang akan menekan pendapatan Riyadh tahun ini.




TERBARU

[X]
×