kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

AS akan jual senjata ke Arab Saudi senilai US$ 60 M


Selasa, 14 September 2010 / 09:19 WIB
AS akan jual senjata ke Arab Saudi senilai US$ 60 M


Reporter: Edy Can, AFP | Editor: Edy Can

WASHINGTON. Amerika Serikat berencana menjual peralatan tempur senilai US$ 60 miliar kepada Arab Saudi. Penjualan pesawat tempur dan helikopter perang ini bertujuan untuk melindungi Arab Saudi dari ancaman Iran.

Seorang pejabat senior Departemen Pertahanan Amerika mengatakan, pemerintah akan meminta persetujuan Kongress paling lambat pekan depan. Bila sudah mendapat lampu hijau, Amerika Serikat akan mulai bernegosiasi dengan Arab Saudi selaku sekutunya di Timur Tengah.

Rencananya, Amerika Serikat akan menawarkan sebanyak 84 pesawat tempur F-15 dan memperbaharui 70 unit lainnya. Selain itu, negeri kaya minyak itu juga akan membeli 70 unit Apache, 72 Black Hawks, dan 36 Little Birds. Paket penjualan pesawat tempur ini termasuk peralatan HARM antiradar, misil Hellfire, bom JDAM, dan helm tempur terbaru bagi pilot.

"Jika Anda lihat, ancaman utama kerajaan itu berasal dari Iran," kata pejabat senior yang enggan disebutkan namanya itu.

Untuk mendapatkan persetujuan Konggres ini tentu tak gampang. Sebab, sebelumnya, Israel, sekutu Amerika Serikat yang dekat dengan Konggres menentang penjualan senjata ke Arab Saudi.

Namun, pejabat tersebut mengatakan, Amerika Serikat akan menawarkan persenjataan yang lebih bagus kepada Israel. Dia mengungkapkan, Israel akan mendapatkan pesawat tempur F-35 generasi kelima.

"Saya pikir ini cukup fair di mana konfigurasi senjata itu tidak mengancam kualitas senjata mereka," katanya.

Tapi, seorang sumber di Konggres mengatakan, penjualan senjata itu akan diawasi dan kemungkinan akan diubah. Menurutnya, anggota Konggres menaruh perhatian yang sangat serius terhadap penjualan senjata itu. "Kita bisa berharap bahwa kesepakatan itu bisa ditunda," kata seorang anggota Konggres.






TERBARU

[X]
×