kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AS antisipasi penyebaran virus corona, akan adopsi penutupan sekolah dan bisnis


Sabtu, 22 Februari 2020 / 06:41 WIB
AS antisipasi penyebaran virus corona, akan adopsi penutupan sekolah dan bisnis
ILUSTRASI. Evakuasi warga Amerika Serikat (AS) penumpang kapal Diamond Princess


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pejabat kesehatan Amerika Serikat (AS) sedang mempersiapkan kemungkinan penyebaran virus corona melalui komunitas yang akan memaksa penutupan sekolah dan bisnis.

AS belum melihat penyebaran virus corona oleh komunitas. "Tetapi otoritas kesehatan sedang mempersiapkan tenaga medis untuk risiko ini," kata Nancy Messonnier seorang pejabat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) kepada wartawan seperti dilansir Reuters.

Baca Juga: Terbanyak di luar China, virus corona menewaskan empat orang di Iran

Dalam beberapa minggu mendatang, kata Messonnier, jika virus corona mulai menyebar melalui komunitas, otoritas kesehatan akan mengadopsi penutupan sekolah dan bisnis seperti yang dilakukan di negara-negara Asia untuk mengatasi penyebaran penyakit ini.

"Kami belum melihat komunitas menyebar di sini di Amerika Serikat, tetapi sangat mungkin, bahkan mungkin, bahwa pada akhirnya mungkin terjadi," kata Messonnier.

"Tujuan kami terus memperlambat pengenalan virus ke A.S. Ini memberi kami lebih banyak waktu untuk mempersiapkan komunitas untuk lebih banyak kasus dan kemungkinan penyebaran berkelanjutan,” imbuh dia.

CDC mengambil langkah-langkah untuk memastikan para pekerja kesehatan AS di garis depan memiliki persediaan yang mereka butuhkan. CDC juga akan bekerja sama dengan bisnis, rumah sakit, apotek dan produsen dan distributor tentang apa yang dapat mereka lakukan untuk bersiap-siap.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan, jendela peluang untuk menahan penyebaran epidemi internasional yang telah menewaskan lebih dari 2.200 orang sedang berusaha ditutup. Sebab, virus telah menyebar ke beberapa 26 negara dengan sekelompok besar di Korea Selatan dan wabah baru-baru ini di Iran, Lebanon dan Italia.

“Jika kita melakukannya dengan baik, kita dapat menghindari krisis serius, tetapi jika kita menyia-nyiakan kesempatan maka kita akan memiliki masalah serius di tangan kita,” kata Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus di Jenewa.

Baca Juga: Sektor jasa dan manufaktur AS merosot di bulan Februari

Menurut data CDC, Amerika Serikat saat ini memiliki 13 kasus orang yang didiagnosis virus corona di dalam negeri dan 21 kasus di antaranya warga Amerika yang dipulangkan dengan penerbangan evakuasi dari Wuhan, China, dan dari kapal pesiar Diamond Princess di Jepang.

Dari 329 warga Amerika yang dievakuasi dari kapal pesiar, 18 dinyatakan positif virus. Sebanyak 11 orang di antaranya ada di Pusat Medis Universitas Nebraska, lima di fasilitas medis dekat Pangkalan Udara Travis di California dan dua di dekat Pangkalan Angkatan Udara Lackland di San Antonio, Texas.

Baca Juga: Perusahaan teknologi di China gotong royong melawan virus corona

"CDC masih menangani sebagian besar pengujian untuk coronavirus karena ia berhasil menyelesaikan masalah dengan test kit yang dikirim ke negara bagian," kata Messonnier.

Menurut Asosiasi Laboratorium Kesehatan Masyarakat (APHL) kepada Reuters, Jumat (21/2), saat ini hanya tiga negara bagian AS yang memiliki kapasitas untuk melakukan tes untuk virus tersebut secara lokal.

Baca Juga: Ekspor dan impor China pada Januari dan Februari diperkirakan anjlok akibat corona




TERBARU

[X]
×