kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

AS bergabung dengan negara-negara Baltik menentang Rusia, ada apa?


Kamis, 23 Juli 2020 / 23:50 WIB
AS bergabung dengan negara-negara Baltik menentang Rusia, ada apa?


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

"Ini sejalan dengan hukum internasional dan negara pada waktu itu," sebut Putin dalam artikel untuk majalah The National Interest terbitan AS.

Uni Eropa dan NATO menuduh Rusia melakukan kampanye disinformasi untuk mencoba menggoyahkan Barat dengan mengeksploitasi perpecahan di masyarakat. Tapi, Rusia membantah taktik semacam itu.

Komisi Eropa mengatakan pada Januari lalu, mereka tidak akan mentolerir distorsi fakta-fakta bersejarah, setelah Putin menyarankan Polandia berbagi tanggungjawab memulai Perang Dunia II karena berkomplot dalam rencana Nazi Jerman pada 1938 untuk mengoyak-ngoyakan Cekoslowakia.

Baca Juga: Dikepung militer Rusia, Ukraina undang NATO gelar latihan militer bersama

Presiden Polandia Andrzej Duda menuduh Putin melakukan "kebohongan historis".

Pada 1989, selama periode glasnost atau keterbukaan Uni Soviet di bawah pimpinan Mikhail Gorbachev, Moskow mengecam pakta rahasia Soviet-Nazi tahun 1939 atas Polandia dan negara-negara Baltik yang memungkinkan Uni Soviet mencaplok wilayah tersebut.

Lithuania, Estonia, dan Latvia, semuanya meraih kemerdekaan dari Uni Soviet saat negara itu runtuh dan sekarang adalah anggota Uni Eropa dan NATO.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×