kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.914.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.375   30,00   0,18%
  • IDX 7.615   71,26   0,94%
  • KOMPAS100 1.060   12,24   1,17%
  • LQ45 803   8,71   1,10%
  • ISSI 254   2,19   0,87%
  • IDX30 416   4,77   1,16%
  • IDXHIDIV20 477   5,07   1,07%
  • IDX80 120   1,30   1,09%
  • IDXV30 123   1,76   1,45%
  • IDXQ30 132   1,14   0,87%

AS Bersiap Evakuasi Sebagian Kedutaannya di Irak, Situasi Timur Tengah Memanas


Kamis, 12 Juni 2025 / 05:50 WIB
AS Bersiap Evakuasi Sebagian Kedutaannya di Irak, Situasi Timur Tengah Memanas
ILUSTRASI. Amerika Serikat (AS) bersiap untuk melakukan evakuasi sebagian personel dari kedutaannya di Irak dan mengizinkan anggota keluarga militer untuk meninggalkan beberapa lokasi di Timur Tengah, menyusul meningkatnya risiko keamanan di kawasan, menurut sumber dari AS dan Irak, Rabu (11/6). REUTERS/ Patrick T. Fallon TPX IMAGES OF THE DAY


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

Ketegangan Meningkat

Harga minyak berjangka naik sekitar US$3 setelah muncul laporan evakuasi di Baghdad, dengan harga Brent menyentuh US$69,18 per barel.

Sebelumnya pada Rabu, badan maritim Inggris memperingatkan bahwa ketegangan yang meningkat di Timur Tengah dapat memicu aktivitas militer yang berdampak pada pelayaran di jalur-jalur perairan strategis.

Kapal-kapal disarankan berhati-hati saat melintasi Teluk, Teluk Oman, dan Selat Hormuz, kawasan yang berbatasan langsung dengan Iran.

Irak, yang menjadi mitra langka bagi AS dan juga Iran, dua musuh bebuyutan kawasan menampung sekitar 2.500 tentara AS.

Baca Juga: AS Kenakan Sanksi Baru Jaringan 'Shadow Banking' Iran yang Cuci Miliaran Dolar

Namun, kelompok bersenjata yang bersekutu dengan Iran juga terlibat dalam pasukan keamanan Irak.

Ketegangan di dalam Irak meningkat sejak perang di Gaza pecah pada Oktober 2023. Kelompok-kelompok bersenjata pro-Iran di Irak berulang kali menyerang pasukan AS, meskipun frekuensi serangan menurun sejak akhir tahun lalu.

Israel dan Iran juga dua kali saling menembakkan rudal tahun lalu yang merupakan konfrontasi langsung pertama antara dua musuh utama kawasan itu dengan rudal dan drone tempur melintasi wilayah udara Irak.

Sekutu utama AS di kawasan, Israel, juga telah melancarkan serangan terhadap target-target yang terkait dengan Iran, termasuk kelompok bersenjata Irak yang beroperasi di dalam negeri maupun di Suriah.

Dalam beberapa bulan terakhir, AS telah memperkuat kehadiran militernya di Timur Tengah, termasuk pengerahan pesawat pembom B-2 (yang kini sudah ditarik) dan perpanjangan masa tugas kapal induk kedua (yang kini juga telah meninggalkan kawasan).

Putaran terbaru pembicaraan nuklir antara Iran dan AS dijadwalkan berlangsung dalam beberapa hari mendatang. Iran diperkirakan akan mengajukan kontra-proposal setelah menolak tawaran dari Washington.

Seorang pejabat senior Iran mengatakan kepada Reuters bahwa ancaman militer selalu menjadi bagian dari taktik negosiasi AS terhadap Teheran.

“Setiap aksi militer terhadap Iran, baik oleh AS maupun Israel, akan memiliki konsekuensi serius,” ujarnya memperingatkan.

Baca Juga: Turki Jadi Pemilik Kekuatan Militer Terbesar di Timur Tengah, Kalahkan Israel & Iran

Misi Iran untuk PBB juga menulis di X (dulu Twitter) pada Rabu: “Ancaman dengan ‘kekuatan besar’ tidak akan mengubah fakta: Iran tidak mencari senjata nuklir dan militerisme AS hanya memicu ketidakstabilan.”

Pernyataan tersebut tampaknya merespons pernyataan Jenderal Angkatan Darat AS Michael "Erik" Kurilla, Kepala Komando Pusat AS (CENTCOM), yang menyatakan bahwa ia telah memberikan Presiden AS “berbagai opsi” untuk mencegah Iran memiliki senjata nuklir.

Kurilla menunda jadwal kesaksiannya di hadapan anggota parlemen AS yang seharusnya berlangsung Kamis ini karena ketegangan regional, menurut dua pejabat AS lainnya.




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×