Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Sebagian besar negara bagian telah memerintahkan penduduk untuk tinggal di rumah kecuali perjalanan penting untuk memperlambat penyebaran virus di Amerika Serikat di mana lebih dari 332.000 orang dinyatakan positif dan lebih dari 9.500 telah meninggal, menurut penghitungan Reuters.
Namun, beberapa gereja tetap mengadakan pertemuan besar pada Minggu Palem, awal Pekan Suci di gereja-gereja Kristen.
Baca Juga: Lindungi pekerja di sektor energi, Presiden Trump berniat kenakan tarif impor minyak
Pastor Tony Spell, yang ditangkap minggu lalu karena mengadakan kebaktian, memanggil umatnya lagi, tiga minggu setelah Louisiana melarang pertemuan 10 orang atau lebih.
Ratusan jemaah berkumpul di Megamurch Spell's Life Tabernacle di pinggiran kota Baton Rouge, banyak yang tiba dengan 26 bus yang dikirim untuk menjemput mereka.
"Mereka lebih suka datang ke gereja dan beribadah seperti orang bebas daripada hidup seperti tahanan di rumah mereka," kata Spell kepada wartawan.
Louisiana, yang telah menjadi hot spot virus corona, melaporkan lonjakan kematian hingga hampir 500 dan lebih dari 13.000 kasus. Gubernur memperkirakan negara bagian akan kehabisan ventilator pada hari Kamis.
Baca Juga: Jaksa Agung AS perintahkan pembebasan napi di tengah wabah corona
Meski demikian, sebagian besar gereja di AS telah menutup pintu mereka dan banyak yang menyiarkan layanan online.
Tak semua lockdown
Pakar medis Gedung Putih memperkirakan bahwa antara 100.000 hingga 240.000 orang Amerika dapat tewas dalam pandemi, bahkan jika perintah sweeping untuk tinggal di rumah diikuti oleh masyarakat.
Presiden Donald Trump memperingatkan pada hari Sabtu bahwa akan terjadi kejadian yang "sangat menghebohkan" beberapa hari ke depan.
Baca Juga: WHO: Semakin banyak orang muda yang sekarat karena virus corona (covid-19)