Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - PARIS/LONDON. Prancis dan Uni Eropa mengatakan pada hari Selasa (3/12), bahwa mereka siap untuk membalas jika Presiden AS Donald Trump benar-benar melaksanakan ancamannya untuk mengenakan bea hingga 100% pada impor sampanye, tas tangan dan produk Prancis lainnya senilai US$ 2,4 miliar.
Melansir Reuters, ancaman berupa hukuman tarif ini dilakukan setelah penyelidikan pemerintah AS menemukan pajak layanan digital baru di Prancis dinilai membahayakan perusahaan teknologi AS. Hal ini akan memanaskan sengketa perdagangan yang membara antara Eropa dan Amerika Serikat.
Saat menghadiri KTT NATO di London, Trump dan Presiden Prancis Emmanuel Macron berjabatan tangan dengan erat sebelum keduanya mengatakan mereka berharap bisa memperlancar perbedaan mereka atas pajak layanan digital.
Baca Juga: AS akan kenakan tarif 100% terhadap produk asal Prancis, termasuk sampanye dan keju
"Mereka adalah perusahaan Amerika. Mereka adalah perusahaan teknologi. Mereka bukan orang favorit saya, tapi tidak apa-apa, saya tidak peduli, mereka perusahaan Amerika. Dan kami ingin mengenakan pajak pada perusahaan Amerika. Tapi bukan orang lain yang memajaki mereka," kata Trump.
Dia menambahkan, "Jadi itu akan berhasil, atau kita akan menetapkan pajak yang saling menguntungkan," katanya, merujuk pada ancaman retribusi seperti yang dilansir Reuters. "Dan pajaknya akan sangat besar. Saya tidak yakin itu akan menjadi seperti itu, tapi hal itu mungkin."
Adanya perselisihan ini menandai rendahnya hubungan antara Trump dan Macron, yang telah berselisih atas pendekatan unilateralis Amerika untuk perdagangan, perubahan iklim dan Iran.
Baca Juga: Terjadi perpindahan dana ke safe haven, harga emas melejit 1%!
Pada hari Selasa, Sekretaris Perdagangan AS Wilbur Ross mengatakan pajak Prancis adalah gagasan yang sangat radikal, meletakkan pajak atas pendapatan sebagai lawan pajak atas penghasilan dan bertujuan untuk meningkatkan pendapatan Prancis untuk membantu defisit anggarannya.