Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Retribusi 3% Prancis berlaku untuk pendapatan dari layanan digital yang diperoleh dari perusahaan-perusahaan dengan pendapatan lebih dari 25 juta euro (US$ 27,86 juta) dari Perancis dan 750 juta euro di seluruh dunia.
Investigasi oleh kantor Perwakilan Dagang AS menemukan pajak Prancis tidak konsisten dengan prinsip-prinsip kebijakan pajak internasional yang berlaku.
Dikatakan, pajak itu sangat memberatkan bagi perusahaan-perusahaan AS termasuk Google Alphabet Inc, Facebook Inc, Apple Inc dan Amazon.com Inc.
Baca Juga: Bursa Asia jatuh akibat cuitan Donald Trump soal tarif impor logam
Prancis tidak sendirian dalam menargetkan perusahaan digital besar; semakin banyak negara lain yang menyiapkan pajak mereka sendiri.
Pemerintah, termasuk Washington, merasa frustrasi karena perusahaan-perusahaan digital besar dapat membukukan pendapatan di negara-negara dengan pajak rendah seperti Irlandia.
Prancis mengatakan akan menurunkan pajak digitalnya segera setelah menemukan kesepakatan di Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan untuk merombak peraturan pajak internasional yang telah berusia puluhan tahun.
Baca Juga: Sri Mulyani sayangkan penyelundupan onderdil Harley Davidson di pesawat baru Garuda
Saham produsen barang mewah Prancis anjlok
Saham-saham produsen barang mewah Prancis mengalami penurunan sebagai tanggapan atas ancaman pemberlakuan tarif terhadap sampanye, tas, keju, dan produk-produk Prancis lainnya.
Hermes turun sekitar 2,8%, sedangkan LVMH dan Kering masing-masing turun 1,7% dan 2,8%. Produsen sampanye Vranken Pommery turun 2,4%.
Produk Prancis tidak akan langsung menghadapi tarif karena Perwakilan Dagang AS masih berniat untuk mengumpulkan komentar publik dan mengadakan dengar pendapat publik pada bulan Januari.