Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - LONDON. Pejabat tinggi Amerika Serikat dan China melanjutkan perundingan dagang untuk hari kedua di London, Selasa (10/6).
Dengan harapan tercapainya terobosan terkait kebijakan ekspor atas komoditas strategis seperti rare earths yang dinilai berpotensi mengganggu rantai pasok global dan memperlambat pertumbuhan ekonomi dunia.
Baca Juga: WPP Media Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Iklan Global 2025 Jadi 6%
Para investor berharap hubungan kedua negara adidaya ini membaik, setelah euforia dari kesepakatan awal dagang yang dicapai di Jenewa bulan lalu meredup.
Hal ini menyusul tudingan Washington bahwa Beijing membatasi ekspor barang-barang penting bagi sektor otomotif, dirgantara, semikonduktor, dan pertahanan.
Negosiasi ini berlangsung di tengah tekanan terhadap perekonomian kedua negara. Data bea cukai menunjukkan ekspor China ke AS anjlok 34,5% pada Mei 2025, penurunan terdalam sejak Februari 2020 ketika pandemi COVID-19 melumpuhkan perdagangan global.
Meski dampaknya terhadap inflasi dan pasar tenaga kerja AS masih terbatas, dolar AS tetap tertekan oleh ketidakpastian kebijakan ekonomi domestik.
Pertemuan pada Senin (9/6) berlangsung di Lancaster House, London. Delegasi AS dipimpin oleh Menteri Keuangan Scott Bessent, Menteri Perdagangan Howard Lutnick, dan Perwakilan Dagang Jamieson Greer. Sementara delegasi China diketuai oleh Wakil Perdana Menteri He Lifeng.
Baca Juga: Inilah Penyebab Kerusuhan di Los Angeles, KJRI Minta WNI Waspada
Kehadiran Howard Lutnick menandakan pentingnya isu rare earths dalam pembicaraan kali ini.
China saat ini menguasai hampir seluruh pasokan global magnet rare earth, komponen utama dalam motor kendaraan listrik.
Perlu dicatat, Lutnick tidak hadir dalam pembicaraan di Jenewa bulan lalu, di mana kedua negara sepakat untuk menurunkan sebagian tarif tinggi selama 90 hari.
Janji Xi dan Ketegangan yang Belum Reda
Putaran pembicaraan ini berlangsung hanya empat hari setelah Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping melakukan percakapan telepon pertama mereka sejak pelantikan Trump pada 20 Januari lalu.
Baca Juga: Pembicaraan Dagang dan Mineral AS-China di London Berlanjut ke Hari Kedua
Trump menyatakan bahwa Xi telah menyetujui untuk melanjutkan pengiriman mineral dan magnet rare earths ke AS.
Reuters juga melaporkan bahwa China telah memberikan izin ekspor sementara kepada pemasok rare earths yang memasok tiga produsen otomotif terbesar di AS.
Namun, ketegangan belum mereda. Pabrik-pabrik di berbagai belahan dunia mulai khawatir akan kekurangan bahan baku esensial untuk melanjutkan operasional mereka jika pembatasan ekspor terus berlangsung.