kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

AS-China sepakat tidak ada penambahan tarif baru mulai 1 Januari 2019


Minggu, 02 Desember 2018 / 13:54 WIB
AS-China sepakat tidak ada penambahan tarif baru mulai 1 Januari 2019
ILUSTRASI. Benny Rachmadi - Perang Dagang Bikin Was-was


Reporter: Grace Olivia | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - BUENOS AIRES. Amerika Serikat dan China setuju untuk melakukan gencatan senjata dalam perang dagang sengitnya. Kesepakatan tersebut tercapai pasca pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di sela KTT G-20 di Argentina, Sabtu (1/12).

Kedua pemimpin negara raksasa ekonomi dunia tersebut sepakat untuk menghentikan aksi saling mengenakan tarif dagang mulai 1 Januari 2019 nanti. Trump akan mempertahankan tarif pada impor Cina senilai US$ 200 miliar pada level 10% hingga awal tahun baru dan setuju untuk tidak menaikannya menjadi 25% untuk saat ini.

"China akan setuju untuk membeli produk pertanian, energi, industri, dan lainnya dari Amerika Serikat, yang nilainya belum disepakati, tetapi sangat besar, untuk mengurangi ketidakseimbangan perdagangan antara kedua negara kita," berdasarkan keterangan Gedung Putih yang dikutip Reuters, Minggu (2/12).

Gedung Putih juga menyatakan, Trump dan Xi Jinping juga sepakat bakal segera memulai pembicaraan tentang perubahan struktural sehubungan dengan transfer teknologi, perlindungan hak milik intelektual, hambatan non-tarif, intrusi dan pencurian cyber, layanan dan pertanian.

Adapun, kedua negara sepakat untuk mencoba melakukan "transaksi" ini dalam 90 hari ke depan. Yaitu, AS menahan kenaikan tarif impor untuk China dan China melakukan pembelian produk pertanian lebih besar dari AS. Jika transaksi ini tidak tercapai, AS bakal kembali menaikkan tarif impor terhadap China menjadi 25%, tambah Sekretraris Pers Gedung Putih Sarah Huckabee.

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri China Wang Yi, mengatakan negosiasi AS dan China dilakukan dalam suasana yang "ramah dan terus terang". "Kedua presiden sepakat bahwa kedua belah pihak dapat dan harus mendapatkan hubungan bilateral yang tepat," ujar Wang.

“Diskusi tentang masalah ekonomi dan perdagangan sangat positif dan konstruktif. Kedua kepala negara mencapai konsensus untuk menghentikan kenaikan tarif baru, ” lanjutnya kepada Reuters.

Pertemuan makan malam yang berlangsung selama dua setengah jam tersebut, menurut Wang, mencapai kesepakatan yang diyakini akan berlanjut menjadi eliminasi penuh terhadap seluruh tambahan tarif dagang antara AS dan China.

Untuk sementara, hasil pertemuan tersebut dianggap cukup positif bagi kedua negara. China mendapat penundaan kenaikan tarif dagang, sedangkan AS memperoleh kesepakatan penambahan pembelian produk agrikultur dari China yang berpotensi memperbaiki struktur dagang negara Paman Sam tersebut.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×