kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

AS coret perusahaan Jack Ma dari daftar blacklist


Senin, 18 Januari 2021 / 10:56 WIB
AS coret perusahaan Jack Ma dari daftar blacklist
ILUSTRASI. AS coret perusahaan Jack Ma dari daftar blacklist. KONTAN/Fransiskus Simbolon/12/10/2018


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - New York. Keberadaan pendiri Alibaba, Jack Ma masih menjadi tanda tanya. Namun ada kabar segar untuk perusahaan Jack Ma di Amerika Serikat.

Pejabat Amerika Serikat akhirnya sepakat untuk membatalkan pelarangan kegiatan investasi dari warga AS kepada perusahaan teknologi raksasa milik Jack Ma, Alibaba Group Holding Ltd. Kabar itu disampaikan oleh orang dalam yang dekat dengan isu ini, sebagaimana dihimpun Bloomberg.

Menurut sumber tersebut, para pejabat AS juga telah mengurungkan larangan investasi pada perusahaan China lainnya, yakni Tencent Holdings Ltd. dan Baidu Inc. Imbas dari kabar ini, saham Alibaba dan Tecent di Hong Kong kompak mengalami kenaikan, masing-masing 3,9 persen dan 5 persen.

Keputusan pencabutan larangan investasi ini menjadi titik terang terkait ketidakpastian nasib tiga perusahaan asal China itu di AS. Hal ini mengingat pada awal minggu awal Januari lalu, Alibaba dan Tencent dikabarkan berpotensi dimasukkan ke dalam daftar blacklist AS.

Baca juga: 6 Fakta menarik Jack Ma, pendiri Alibaba yang dikabarkan hilang selama 2 bulan

Daftar blacklist ini sedianya berisi perusahaan-perusaahan yang disinyalir mendukung atau dikendalikan oleh militer China. Daftar cekal ini dikeluarkan Presiden Donald Trump pada November 2020 lalu.

Jika perusahaan dimasukkan ke dalam daftar Blacklist, warga AS dilarang untuk berinvestasi di perusahaan itu. Bagi investor AS yang sudah terlanjur membeli saham diberikan waktu untuk melepas sahamnya (divestasi).

Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari CNBC, Senin (18/1/2021), saat spekulasi Alibaba dan Tencent akan dimasukkan ke dalam daftar hitam, saham keduanya langsung meresponsnya dengan negatif pada 7 Januari lalu..

Kala itu ketika bursa Hong Kong ditutup, harga saham Tencent turun 4,69 persen menjadi 568,5 dollar Hong Kong (kira-kira Rp 1,03 juta). Sedangkan harga saham Alibaba turun 3,91 persen menjadi 221 dolar Hong Kong (sekitar Rp 401.000). Sedangkan dalam perdagangan pra-pasar, saham Tencent yang terdaftar di AS turun 2,8 persen dan Alibaba sedikit merugi.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×