Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - WINA. Pada Rabu (6/3/2024), Amerika Serikat mendesak Iran untuk mencairkan semua uranium yang telah diperkaya hingga kemurnian 60%, mendekati tingkat tingkat senjata sekitar 90%.
Desakan tersebut diutarakan dalam sebuah pernyataan yang mengecam banyak program nuklir Teheran baru-baru ini.
Reuters memberitakan, Badan Energi Atom Internasional mengatakan dalam sebuah laporan rahasia kepada negara-negara anggotanya pekan lalu bahwa stok uranium Iran yang diperkaya hingga 60% telah turun sedikit pada kuartal terakhir karena negara itu telah mencairkan, atau “menurunkan” lebih banyak bahan yang diperkaya daripada yang dihasilkannya.
Menurut laporan yang dilihat oleh Reuters, Iran masih memiliki cukup bahan tersebut, jika diperkaya lebih lanjut, untuk bahan bakar dua senjata nuklir berdasarkan definisi teoritis IAEA, dan cukup untuk membuat lebih banyak bom pada tingkat pengayaan yang lebih rendah.
“Iran harus mengurangi semua, bukan hanya sebagian, dari 60% persediaannya, dan menghentikan semua produksi uranium yang diperkaya hingga 60% seluruhnya,” kata Amerika Serikat dalam sebuah pernyataan mengenai Iran pada pertemuan triwulan Dewan Gubernur IAEA yang beranggotakan 35 negara.
Tidak jelas mengapa Iran mengurangi material tersebut. Mereka membantah berupaya membuat senjata nuklir dan mengatakan mereka mempunyai hak untuk melakukan pengayaan dalam jumlah besar untuk tujuan sipil.
Baca Juga: Intelijen AS Meyakini Tidak Ada Pengembangan Senjata Nuklir di Iran
Negara-negara Barat mengatakan tidak ada pembenaran sipil yang kredibel untuk melakukan pengayaan dalam jumlah sebesar itu.
“Kami terus mempunyai kekhawatiran serius terkait dengan persediaan uranium yang diperkaya yang terus dipertahankan oleh Iran,” kata pernyataan AS.
“Tidak ada negara lain saat ini yang memproduksi uranium yang diperkaya hingga 60% sesuai dengan tujuan yang diklaim Iran dan tindakan Iran bertentangan dengan perilaku semua negara anggota NPT (Perjanjian Non-Proliferasi) yang memiliki senjata non-nuklir,” tambahnya.
Baca Juga: Ketakutan AS Memuncak, Sebut Iran Mampu Membuat Bahan Bom Nuklir dalam 12 Hari
Amerika Serikat juga mengecam berbagai tindakan Iran, yang sebagian besar juga dikritik oleh IAEA, seperti melarang kedatangan beberapa inspektur IAEA yang paling berpengalaman dan ahli pada tahun lalu.