Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Lima senator Partai Republik yang dipimpin oleh Marco Rubio meminta pemerintahan Joe Biden untuk melarang perjalanan antara Amerika Serikat dan Tiongkok setelah lonjakan kasus penyakit pernapasan di Tiongkok.
“Kita harus segera membatasi perjalanan antara Amerika Serikat dan (Tiongkok) sampai kita mengetahui lebih banyak tentang bahaya yang ditimbulkan oleh penyakit baru ini,” demikian isi surat yang ditandatangani oleh Rubio, petinggi Partai Republik di Komite Intelijen Senat.
Peningkatan kasus ini menjadi isu global pada pekan lalu ketika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta informasi lebih lanjut kepada Tiongkok, dengan mengutip laporan mengenai kelompok pneumonia yang tidak terdiagnosis pada anak-anak oleh Program Pemantauan Penyakit Berkembang (Programme for Monitoring Emerging Diseases).
Maria Van Kerkhove, penjabat direktur Departemen Kesiapsiagaan dan Pencegahan Epidemi dan Pandemi WHO, mengatakan awal pekan ini bahwa peningkatan tersebut tampaknya didorong oleh peningkatan jumlah anak-anak yang tertular patogen yang telah mereka hindari selama dua tahun pembatasan COVID-19.
Baca Juga: WHO Mengaku Mulai Kewalahan Menghadapi Malaria
Dalam beberapa bulan terakhir, Amerika Serikat dan Tiongkok terus meningkatkan penerbangan antar negara, yang masih jauh di bawah tingkat pada tahun 2019. Jumlahnya meningkat pada tanggal 9 November menjadi 35 orang per minggu di setiap negara, naik dari 12 orang per minggu di bulan Agustus.
Pada bulan Januari 2020, Presiden Donald Trump saat itu melarang sebagian besar warga negara non-AS yang pernah berada di Tiongkok dalam dua minggu sebelumnya untuk datang ke Amerika Serikat karena kekhawatiran terhadap COVID-19. Namun, dia tidak membatasi atau membatasi penerbangan antara kedua negara.
Amerika Serikat mencabut pembatasan perjalanan yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi pengunjung internasional yang telah divaksinasi penuh mulai bulan November 2021, termasuk dari Tiongkok. Amerika Serikat membatalkan persyaratan terpisah penumpang udara dinyatakan negatif sebelum tiba pada Juni 2022.
Amerika Serikat pada bulan Januari mulai mewajibkan penumpang udara untuk mendapatkan hasil tes COVID-19 negatif setelah keputusan Beijing untuk mencabut kebijakan ketat nol-COVID dan mencabut persyaratan tersebut pada bulan Maret.