kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

AS, Jepang, dan Korea Selatan sepakat untuk terus menahan program nuklir Korea Utara


Selasa, 22 Juni 2021 / 09:43 WIB
AS, Jepang, dan Korea Selatan sepakat untuk terus menahan program nuklir Korea Utara
ILUSTRASI. Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.


Sumber: Kyodo | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Aliansi Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan kembali bertemu untuk menegaskan sikap mereka dalam menahan program nuklir Korea Utara. Ketiga negara sepakat untuk tetap mengusahakan denuklirisasi di Semenanjung Korea.

Bertemu pada hari Senin (21/6) di Seoul, AS diwakili oleh Sung Kim, perwakilan khusus AS untuk Korea Utara, Jepang diwakili oleh Takehiro Funakoshi, kepala Biro Urusan Asia dan Oseania Kementerian Luar Negeri Jepang, sedangkan Korea Selatan diwakili oleh Noh Kyu Duk, perwakilan khusus Korea Selatan untuk urusan perdamaian dan keamanan Semenanjung Korea.

Dilansir dari Kyodo, ketiganya sepakat untuk melanjutkan kerja sama di antara ketiga negara untuk membawa kemajuan yang efektif dalam mencapai denuklirisasi lengkap dan penyelesaian perdamaian permanen di Semenanjung Korea.

Salah satu langkah utama yang akan diambil adalah dengan melanjutkan pembicaraan dengan Korea Utara sesegera mungkin.

"Kami terus berharap DPRK (Korea Utara) akan merespon positif penjangkauan kami, dan tawaran kami untuk bertemu di mana saja, kapan saja tanpa prasyarat," ungkap Sung Kim.

Baca Juga: Pimpin rapat Partai Buruh, Kim Jong-un ungkap situasi pangan di Korea Utara

Pertemuan hari Senin merupakan pembicaraan trilateral tatap muka pertama bagi Sung Kim yang baru ditunjuk untuk bertugas di posisi itu bulan lalu. Sung Kim juga merangkap sebagai duta besar untuk Indonesia.

Kim berupaya menyampaikan kebijakan Presiden Joe Biden yang baru ini menyelesaikan tinjauan kebijakan Korea Utara. Biden mengisyaratkan kesiapannya untuk berdialog dengan Korea Utara, sambil membangun perjanjian bilateral 2018 yang mencakup komitmen Pyongyang terhadap denuklirisasi.

Utusan AS juga menekankan bahwa resolusi Dewan Keamanan PBB terhadap Korea Utara akan terus dilaksanakan untuk mengatasi ancaman yang sedang berlangsung yang ditimbulkannya kepada masyarakat internasional.

Baca Juga: Kim Jong Un: Korea Utara siap berdialog dan berkonfrontasi dengan AS

Pada pertemuan yang sama, Jepang juga mendapat dukungan dari AS dan Korea Selatan terkait penyelesaian masalah penculikan warga negara Jepang oleh Korea Utara pada 1970-an dan 1980-an

Selepas pertemuan tiga negara, Funakoshi dan Noh mengadakan pertemuan terpisah untuk membicarakan hubungan Jepang dan Korea Selatan yang sedang ada di fase baik.

Denuklirisasi Korea Utara telah terus diupayakan oleh AS sejak beberapa tahun lalu. Pada KTT AS-Korea Utara pertama pada 2018 di Singapura, Kim Jong Un dan Donald Trump sepakat bahwa Washington akan memberikan jaminan keamanan kepada Pyongyang sebagai imbalan atas denuklirisasi.

Tujuan tersebut kembali ditegaskan oleh Biden saat bertemu dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae In pada bulan Mei. Biden mengisyaratkan bahwa kebijakannya akan didasarkan pada perjanjian 2018.

Biden akan fokus pada tujuan denuklirisasi serta meningkatkan hubungan antara AS dan Korea Utara.

Selanjutnya: Pengawas nuklir PBB: Ada indikasi pekerjaan plutonium di Korea Utara



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×