kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

AS komplain pembatasan ekspor China


Selasa, 13 Maret 2012 / 20:32 WIB
ILUSTRASI. IHSG ditutup melemah 0,23% menuju level 6.309,70 pada perdagangan Selasa (16/3).


Sumber: Bloomberg | Editor: Djumyati P.

WASHINGTON. Pemerintah Amerika Serikat mengajukan komplain pada Organisasi Perdagangan Dunia alias World Trade Organization (WTO) atas tindakan pembatasan ekspor barang tambang langka yang dilakukan China. Produk tambang itu biasa digunakan untuk produk berteknologi tinggi.

Menurut informasi Kantor Administrasi Negara, Presiden Barack Obama secara pribadi akan mengumumkan tindakannya bergabung dengan Jepang dan Uni Eropa untuk meminta konsultasi tentang China pada WTO. Gerakan itu menjadi semacam awal bagi Obama di tengah musim kampanye untuk membantu menyeimbangkan defisit perdagangan dengan Asia sekaligus mengizinkan mata uang China berapresiasi.

Perdagangan AS terhadap China tercatat sudah mengalami defisit US$ 295 miliar tahun lalu. Angka itu jauh lebih besar US$ 23 miliar dari realisasi 2010 akibat friksi kedua negara.

Sebagai produsen 90% bahan tambang langka di dunia yang digunakan pada helikopter Boeing Co dan kendaraan hybrid Toyota Motor Corp, negara itu membatasi ekspor sejak 2009 untuk menghemat sumber tambang dan melindungi lingkungan.

Direktur Riset Sumber Daya Alami, Energi, dan Lingkungan The Canon Institute for Global Studies Tetsuo Yuhara menilai, China sebagai salah satu anggota WTO berupaya mencari resolusi pada setiap isu perdagangan. "Kita mesti berpikir bahwa upaya China melindungi lingkungan telah memburuk merupakan cara mengendalikan penambangan ilegal dan penyelundupan," tuturnya.

Pemerintah Amerika Serikat bersikeras bahwa pembatasan ekspor telah memberikan keuntungan yang tidak adil bagi perusahaan China. Terutama dari segi peningkatan biaya produksi untuk perusahaan Amerika Serikat yang menggunakan material tersebut.

Namun, Menteri Luar Negeri China Lie Weimin berpendapat, kebijakan terkait tambang langka itu telah sesuai dengan aturan WTO dan pernyataan monopoli perdagangan itu tuduhan tanpa dasar. Buktinya, kata Lie, China yang menjadi penyuplai produk tambang langka itu mendapat imbas kerusakan lingkungan. "Walaupun masalah lingkungan membebani China yang mesti menjaga pasokan ekspor, China akan tetap menyuplai tambang langka ke pasar internasional," tuturnya.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×