Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Pasukan Mobilisasi Populer, kelompok paramiliter yang didukung negara dengan 150.000 anggota, didominasi oleh milisi bersenjata yang setia kepada Iran.
Irak, yang menjadi sekutu langka bagi AS dan Iran serta menampung 2.500 tentara AS, telah menyaksikan peningkatan serangan balasan sejak perang Israel-Hamas pecah pada Oktober.
Irak berencana menarik pasukan koalisi pimpinan AS mulai September dan mengakhiri kerja sama pada September 2025, dengan beberapa pasukan AS kemungkinan tetap sebagai penasihat.
Baca Juga: PM Israel Netanyahu Tegaskan Tidak Ada Perubahan Kebijakan di Al-Aqsa
Masalah ini sangat dipolitisasi di Irak, dengan faksi politik yang pro-Iran berusaha mengusir pasukan AS, sementara pejabat AS berusaha menghindari memberikan kemenangan bagi Iran dan sekutunya.
Pasukan pimpinan AS menginvasi Irak pada 2003, menggulingkan Saddam Hussein, dan kembali pada 2014 untuk melawan ISIS sebagai pemimpin koalisi.