kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AS: Malaysia Airlines jatuh ditembak rudal


Jumat, 18 Juli 2014 / 11:48 WIB
AS: Malaysia Airlines jatuh ditembak rudal
ILUSTRASI. Patut Dicoba Nih! Inilah 5 Makanan yang Bisa Menurunkan Kolesterol


Sumber: CNN | Editor: Edy Can

GRABOVO. Pesawat Malaysia Airlines MH17 yang membawa 298 orang jatuh di sebelah timur Ukraina. Pemerintah Amerika Serikat meyakini, pesawat Boeing 777 itu ditembak jatuh oleh misili buatan Rusia.

Seorang sumber intelijen dan militer Amerika Serikat mengatakan, pemantauan satelit menunjukan ada lintasan dan dampak rudal. Hanya saja, sumber tersebut tidak menyebutkan asal muasal rudal yang menghantam pesawat yang jatuh di dekat Torez dekat Donestk, sebelah timur Ukraina. Seorang pejabat Ukraina mengatakan, saat itu pesawat terbang pada ketinggian 10.000 meter.

Pejabat Amerika Serikat itu membisikkan sistem radar mendeteksi ada sistem rudal yang dinyalakan dan melacak pesawat sebelum Malaysia Airlines jatuh. Selain itu, sistem kedua juga menemukan ada bekas panas ketika pesawat itu terkena rudal.

Saat ini Amerika Serikat sedang menganalisis lintasan rudal itu untuk mengetahui asal muasalnya. Pemerintah Barack Obama sendiri yakin Ukraina tidak mempunyai kemampuan menembak pesawat di kawasan tersebut.

Pemerintah Ukraina menuding kaum pemberontak yang pro Rusia dibelakang serangan itu. Ini berdasarkan hasil sadapan percakapan yang diperoleh badan intelijen Ukraina.

"Sekarang kalian tahu siapa yang melakukan perbuatan kriminal ini. Kami akan berusaha agar militer Rusia yang melakukan tindakan ini dihukum," kata Kepala Keamanan Ukraina Valentyn Nalyvaichenko.

Pemerintah Malaysia sendiri menyatakan, pilot pesawat tersebut tidak pernah melakukan panggilan darurat. Dia berharap sebuah tim internasional bisa mengakses lokasi pesawat jatuh itu. "Kami harus dan kami akan mencari apa yang sebenarnya terjadi dengan pesawat itu," kata Perdana Menteri Malaysia Najib Razak.




TERBARU

[X]
×