kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AS marah lantaran kebijakan tarifnya terhadap produk China dinilai melanggar WTO


Rabu, 16 September 2020 / 09:32 WIB
AS marah lantaran kebijakan tarifnya terhadap produk China dinilai melanggar WTO
ILUSTRASI. Logo WTO. REUTERS/Denis Balibouse/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .

Panel merekomendasikan Amerika Serikat untuk membawa tindakannya "sesuai dengan kewajibannya", tetapi juga mendorong kedua belah pihak untuk bekerja untuk menyelesaikan sengketa secara keseluruhan.

"Waktu tersedia bagi para pihak untuk mengambil keputusan saat proses berkembang dan lebih lanjut mempertimbangkan peluang untuk solusi yang disepakati bersama dan memuaskan," katanya.

Selama perang perdagangan dua tahun dengan Beijing, Trump mengancam tarif pada hampir semua impor China lebih dari US$ 500 miliar sebelum kedua negara menandatangani kesepakatan perdagangan "Fase 1" pada Januari. 

Baca Juga: Komisi VI DPR apresiasi Kemendag dalam upaya diplomasi sawit

Tarif tambahan masih berlaku untuk barang-barang China senilai sekitar US$ 370 miliar, dan bea masuk US$ 62,16 miliar telah dikumpulkan sejak Juli 2018, data Bea Cukai AS menunjukkan.

Trump menggambarkan WTO sebagai "mengerikan" dan bias terhadap China, sering mengancam untuk mundur. Ketika dia meninggalkan Gedung Putih untuk kampanye, Trump mengatakan "harus melakukan sesuatu tentang WTO karena mereka telah membiarkan China lolos dari pembunuhan."

Keputusan tersebut dapat membantu memicu keputusan Trump untuk meninggalkan WTO atau mendukung argumen AS untuk mereformasi badan perdagangan berusia 25 tahun itu, kata Margaret Cekuta, mantan pejabat USTR yang membantu menulis laporan penting tentang pelanggaran kekayaan intelektual China.

“Ini memberi amunisi pemerintah untuk mengatakan WTO sudah ketinggalan zaman. Jika mereka tidak dapat memutuskan tentang hak kekayaan intelektual, lalu bagaimana posisi mereka dalam perekonomian yang lebih luas ke depan? " kata Cekuta, yang sekarang menjabat sebagai principal di firma lobi Capitol Counsel.

Selanjutnya: AS rilis peringatan bahaya bagi warganya di Hong Kong, ini tanggapan Beijing




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×