CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

AS melihat kemungkinan pembalasan atas serangan siber Rusia terhadap JBS


Kamis, 03 Juni 2021 / 12:46 WIB
AS melihat kemungkinan pembalasan atas serangan siber Rusia terhadap JBS
ILUSTRASI. Presiden AS Joe Biden menyampaikan pernyataan sebelum gencatan senjata yang disepakati oleh Israel dan Hamas akan mulai berlaku, di Cross Hall di Gedung Putih di Washington, AS, Kamis (20/5/2021). REUTERS/Jonathan Ernst.


Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden AS Joe Biden mengatakan pada Rabu (2 Juni), dia "melihat" kemungkinan pembalasan setelah Gedung Putih mengaitkan Rusia dengan serangan siber terhadap raksasa pemrosesan daging global JBS.

Mengutip Channel News Asia, ditanya oleh seorang wartawan apakah dia akan mengambil tindakan terhadap Presiden Vladimir Putin, yang akan ia temui untuk pertemuan puncak di Jenewa akhir bulan ini, Biden mengatakan: "Kami sedang mencermati masalah itu".

Serangan ransomware pada anak perusahaan AS dari JBS milik Brasil kembali memicu tuduhan bahwa Rusia setidaknya menyembunyikan penjahat dunia maya.

Kecurigaan serupa muncul setelah peretas ransomware memaksa penutupan sementara pipa bahan bakar Kolonial di Amerika Serikat bagian Timur bulan lalu.

Baca Juga: Biden dan Putin akan segera bertemu di Swiss, isu apa saja yang akan dibahas?

Saat ditanya, apakah Putin mengujinya menjelang pertemuan puncak mereka, Biden menegaskan, "tidak".

Tidak dapat diterima

Namun, Gedung Putih menyebutkan, Biden akan mengemukakan kekhawatiran AS selama KTT pada 16 Juni, serta pada konferensi tingkat tinggi sebelumnya dengan sekutu dalam kelompok G7, Uni Eropa, dan NATO.

"Kami berharap, ini menjadi isu diskusi sepanjang perjalanan Presiden," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki kepada wartawan, seperti dilansir Channel News Asia.

"Menyimpan entitas kriminal yang berniat menyakiti, yang merusak infrastruktur penting di Amerika Serikat, tidak dapat diterima," tegasnya.

Baca Juga: Joe Biden dongkrak anggaran pertahanan AS untuk melawan China dan Rusia



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×