kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AS Memimpin Produksi Minyak Global Selama Enam Tahun Berturut-turut


Selasa, 12 Maret 2024 / 02:30 WIB
AS Memimpin Produksi Minyak Global Selama Enam Tahun Berturut-turut
ILUSTRASI. Tangki penyimpanan minyak mentah terlihat dalam foto udara di pusat minyak Cushing di Cushing, Oklahoma, AS.


Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Produksi minyak mentah Amerika Serikat (AS) mencapai level tertinggi di antara para produsen minyak selama enam tahun berturut-turut. Rekor produksi rata-rata yang memecahkan rekor sebesar 12,9 juta barel per hari (bph), menurut Energy Information Administration (EIA) AS dalam rilis hari Senin (11/3).

Pada bulan Desember, produksi minyak mentah AS mencapai rekor tertinggi bulanan baru lebih dari 13,3 juta barel per hari, kata EIA.

“AS memproduksi lebih banyak minyak mentah dibandingkan negara mana pun, menurut Statistik Energi Internasional kami, selama enam tahun terakhir berturut-turut,” tambah EIA seperti dikutip Reuters.

EIA mengatakan, kecil kemungkinan rekor tersebut akan dipecahkan oleh negara lain dalam waktu dekat.

Baca Juga: Minyak Stagnan, Pemangkasan Pasokan OPEC+ Tak Mampu Mengerek Harga

Sementara, pemerintah Arab Saudi pada bulan Januari memerintahkan Saudi Aramco untuk menghentikan rencana ekspansi minyaknya dan menargetkan kapasitas produksi berkelanjutan maksimum sebesar 12 juta barel per hari (bph). Target ini satu juta barel per hari di bawah target yang diumumkan pada tahun 2020.

Harga minyak acuan global Brent jatuh pada hari Senin, turun di bawah US$ 82 per barel. Harga minyak turun karena kekhawatiran geopolitik yang terus-menerus di Timur Tengah dan Rusia bertabrakan dengan kegelisahan tentang melemahnya permintaan di Tiongkok.

Baru-baru ini, anggota OPEC+ yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Rusia sepakat untuk memperpanjang pengurangan produksi minyak secara sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari hingga kuartal kedua. Langkah ini memberikan dukungan ekstra kepada pasar di tengah kekhawatiran terhadap pertumbuhan global dan peningkatan produksi di luar kelompok tersebut.




TERBARU

[X]
×