kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AS Siap Ubah Pandangan Atas Muslim


Rabu, 18 Februari 2009 / 16:34 WIB
AS Siap Ubah Pandangan Atas Muslim


Sumber: AP |

JAKARTA. Menteri Luar Negeri AS Hilary Clinton melanjutlan lawatannya dari Jepang ke Indonesia, hari Rabu dan Kamis (18-19/2) ke Indonesia. Di Jakarta, Clinton bermaksud untuk membeberkan rencananya untuk menekankan kerjasama AS dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

Jadwalnya di Indonesia termasuk kunjungannya ke sekretariat Southeast Asian Nations (ASEAN). Untuk pertama kalinya Menlu AS sepertinya ingin memberi sinyal bahwa AS berniat untuk meneken Treaty of Amity and Cooperation.

Clinton juga berencana untuk menghadiri pertemuan tahunan organisasi ini. Pasalnya, mantan Menlu AS Condoleezza Rice melewatkan acara ASEAN Regional Forum selama dua kali dalam kunjungannya ke kawasan ini.

Clinton hopes berharap bisa mengumumkan pembukaan kembali operasi Peace Corps di Indonesia after setelah lebih dari 40 vakum. Asal tahu saja, para sukarelawan Peace Corps meladeni negeri ini antara 1963 hingga 1965 sebelum akhirnya diusir oleh pemerintahan pada masa itu.

Pemerintah AS berniat untuk menunjukkan apresiasi Washington atas upaya Indonesia untuk memerangi terorisme, terutama bertempur melawan Jemaah Islamiyah.

Indonesia adalah negara yang paling kondang sebagai negara muslim di dunia. Negeri ini juga menciptakan ruang memori tersendiri bagi Obama yang menghabiskan masa kecilnya selama empat tahun di sini. Saat Clinton mendarat, ia disambut oleh 44 anak-anak dari sekolah Obama jaman dulu, menyanyikan lagu tradisional dan mengibarkan bendera Indonesia dan Amerika.

Selama Hillary bertandang di Indonesia, pasukan polisi maupun tentara sebanyak 2.800 orang dikerahkan untuk mengamankan Jakarta.

Di luar kawasan Istana Kepresidenan, sebanyak 40 mahasiswa muslim dari beragam universitas berunjuk rasa menentang kehadiran Clinton. Beberapa dari mereka membawa karikatur Clinton dan meneriakkan, "Hillary is terrorist." Atau, ada juga yang mengusung plakat bertuliskan "Chase Hillary away" dan "America, destroyer of cultures."

"Amerika siap untuk mendengarkan kembali," kata Clinton. Menurutnya, pemerintah AS beberapa waktu lalu terlalu banyak menutup telinga atas beragam perspektif orang-orang di seluruh dunia. "Dalam pemerintahan Obama, kami bermaksud untuk mengubah hal itu," tegasnya.




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×