CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.930   -39,00   -0,25%
  • IDX 7.137   -77,78   -1,08%
  • KOMPAS100 1.092   -10,78   -0,98%
  • LQ45 871   -4,94   -0,56%
  • ISSI 215   -3,31   -1,52%
  • IDX30 446   -2,03   -0,45%
  • IDXHIDIV20 539   -0,53   -0,10%
  • IDX80 125   -1,22   -0,96%
  • IDXV30 135   -0,43   -0,32%
  • IDXQ30 149   -0,44   -0,29%

AS: Terus Tumpuk Pasukan, Serangan Rusia ke Ukraina Bisa Kapan Saja


Jumat, 11 Februari 2022 / 19:50 WIB
AS: Terus Tumpuk Pasukan, Serangan Rusia ke Ukraina Bisa Kapan Saja
ILUSTRASI. Tentara Rusia menembakkan granat berpeluncur roket (RPG) saat latihan militer di Kuzminsky, Rostov, Rusia, Jumat (21/1/2022). AS menyatakan, serangan Rusia ke Ukraina bisa kapan saja. REUTERS/Sergey Pivovarov.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Rusia mengumpulkan lebih banyak pasukan di dekat Ukraina dan invasi bisa datang kapan saja, mungkin sebelum akhir Olimpiade Musim Dingin bulan ini, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pada Jumat (11/2).

Gambar satelit komersial yang perusahaan swasta AS rilis menunjukkan penempatan militer Rusia baru di beberapa lokasi dekat Ukraina.

Dalam peringatannya yang paling keras kepada orang Amerika di Ukraina untuk keluar sekarang, Presiden Joe Biden mengatakan, dia tidak akan mengirim pasukan untuk menyelamatkan warga AS jika terjadi serangan Rusia.

"Segalanya bisa menjadi gila dengan cepat," kata Biden kepada NBC News, seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Inggris: Waktu Dekat Bisa Jadi Momen Paling Berbahaya dalam Krisis Keamanan Eropa

Blinken, yang sedang mengunjungi Australia, mengatakan dalam konferensi pers: "Kita berada di jendela ketika invasi (Rusia ke Ukraina) bisa dimulai kapan saja, dan untuk menjadi jelas, itu termasuk selama Olimpiade (Musim Dingin)".

Olimpiade Musim Dingin Beijing berakhir pada 20 Februari nanti.

"Sederhananya, kami terus melihat tanda-tanda eskalasi Rusia yang sangat mengganggu, termasuk pasukan baru yang tiba di perbatasan Ukraina," kata Blinken, seperti dilansir Reuters.

Rusia telah mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di dekat Ukraina, dan minggu ini meluncurkan latihan militer bersama di negara tetangga Belarusia dan latihan Angkatan Laut di Laut Hitam.

Moskow menyangkal rencana untuk menyerang Ukraina tetapi mengatakan, pihaknya bisa mengambil tindakan "teknis militer" yang tidak ditentukan kecuali serangkaian tuntutan dipenuhi, termasuk janji dari NATO untuk tidak pernah mengakui Ukraina.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×