Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Australia harus "menembus" wabah Omicron yang bergerak cepat, Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan pada Senin, ketika infeksi melampaui 1 juta, lebih dari setengahnya dalam seminggu terakhir saja, membebani rumah sakit dan rantai pasokan.
Meskipun penguncian agresif dan kontrol perbatasan yang ketat menahan infeksi di awal pandemi, Australia sekarang berjuang melawan rekor infeksi dalam upayanya untuk hidup dengan virus setelah tingkat vaksinasi yang lebih tinggi.
Meningkatnya penerimaan rumah sakit telah memaksa pejabat untuk memulihkan pembatasan di beberapa negara bagian, karena bisnis bergulat dengan kekurangan staf karena sakit atau persyaratan isolasi.
Morrison, menghadapi tekanan pada awal tahun pemilihan, merencanakan perubahan aturan isolasi untuk memungkinkan pekerjaan dalam produksi dan distribusi makanan oleh mereka yang telah melakukan kontak dekat dengan infeksi tanpa gejala.
Baca Juga: Kisruh Novak Djokovic dan Australia Kian Panas, Sidang Kasus Digelar Senin (10/1)
"Omicron adalah perubahan gigi dan kami harus terus maju," kata perdana menteri itu dalam jumpa pers di ibu kota, Canberra.
"Anda punya dua pilihan di sini: Anda dapat mendorong atau Anda dapat mengunci. Kami untuk mendorong," tambahnya.
Morrison, yang akan mengajukan proposalnya kepada para pemimpin negara bagian pada pertemuan kabinet nasional minggu ini, berencana untuk memperluas perubahan pada transportasi dan sektor-sektor utama lainnya.
Lebih dari 3.500 orang dirawat di rumah sakit, naik dari sekitar 2.000 seminggu yang lalu. Data dari penghitungan Reuters menunjukkan infeksi Australia melampaui 1 juta pada hari Senin, dengan lebih dari setengahnya pada minggu lalu saja.
