kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.200   59,26   0,83%
  • KOMPAS100 1.105   10,12   0,92%
  • LQ45 877   10,37   1,20%
  • ISSI 221   1,09   0,50%
  • IDX30 448   5,50   1,24%
  • IDXHIDIV20 539   4,27   0,80%
  • IDX80 127   1,28   1,02%
  • IDXV30 135   0,60   0,45%
  • IDXQ30 149   1,41   0,96%

Australia dan Filipina Bahas Patroli Bersama di Laut Cina Selatan


Rabu, 22 Februari 2023 / 14:43 WIB
Australia dan Filipina Bahas Patroli Bersama di Laut Cina Selatan
ILUSTRASI. Filipina dan Australia membahas upaya patroli bersama di Laut China Selatan. McLearnon/Handout via REUTERS.


Sumber: Channelnewsasia.com,Reuters | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - MANILA. Filipina dan Australia membahas upaya patroli bersama di Laut China Selatan. Langkah itu dilakukan beberapa hari setelah Filipina mengadakan pembicaraan serupa dengan Amerika Serikat untuk melawan agresifitas kekuatan China di perairan yang disengketakan.

Menteri Pertahanan Australia Richard Marles bertemu Menteri Pertahanan Filipina, Carlito Galvez, di Manila untuk memperdalam hubungan keamanan kedua negara.

"Kami memang berbicara hari ini tentang kemungkinan menjajaki patroli bersama dan kami akan melanjutkan pekerjaan itu dan kami berharap itu segera membuahkan hasil," kata Marles pada konferensi pers bersama dengan Galvez setelah pertemuan tersebut.

Baca Juga: China Makin Agresif, Filipina dan AS Berencana Patroli Bersama di Laut China Selatan

"Sebagai negara yang berkomitmen pada tatanan berbasis aturan global, wajar jika kita harus memikirkan cara-cara di mana kita dapat bekerja sama dalam hal ini," tambahnya.

Dengan klaim berdaulat yang tumpang tindih di perairan strategis itu, Filipina meningkatkan upayanya untuk melawan apa yang digambarkannya sebagai aktivitas agresif China di Laut China Selatan, yang juga menjadi titik awal ketegangan China dan AS seputar operasi angkatan laut.

Kemungkinan Filipina dan Australia mengadakan patroli bersama muncul setelah diskusi serupa antara Manila dan Washington tentang melakukan patroli penjaga pantai bersama, termasuk di Laut China Selatan.

Baca Juga: Malaysia Temukan Perkampungan Ilegal WNI di Hutan, Ini 5 Permintaan Indonesia

Hubungan militer antara Australia dan Filipina dimulai pada tahun 1922, dan kedua negara memiliki Perjanjian Status Kunjungan Pasukan yang memberikan kerangka kerja hukum dan operasional yang komprehensif untuk kerja sama pertahanan.

Menjelang pertemuannya dengan Marles, Galvez menelepon Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin di mana mereka membahas keputusan untuk melanjutkan kegiatan maritim gabungan negara mereka di Laut China Selatan, menurut pernyataan Pentagon yang dirilis pada hari Selasa.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×