Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
CANBERRA. Perdana Menteri Australia Kevin Rudd dan Treasurer Wayne Swan akan mengadakan konferensi pers di Canberra siang ini terkait masalah anggaran pengeluaran untuk menangani krisis di Australia. Seperti negara lain, saat ini pertumbuhan ekonomi Negeri Kanguru itu memang tengah mengalami perlambatan seiring dengan terjadinya krisis finansial global.
Berdasarkan dari laporan IMF Fund World Economic yang dirilis minggu lalu, pertumbuhan ekonomi global akan melambat hingga 3% pada 2009.
Nah, rencananya, Pemerintah Australia akan meningkatkan konsumsi dan investasi. Kebijakan ini dilakukan untuk mengerem laju penurunan jumlah pengangguran dan perekonomian Australia yang semakin melempem belakangan ini.
Rudd berencana bakal menggunakan dana dari surplus anggaran belanja 2008-2009, yang pada bulan Mei lalu diprediksikan mencapai A$ 21,7 miliar. Selain itu, Rudd juga menjamin dana deposito di sejumlah bank dan akan menggandakan investasi pemerintah di sekuritas kredit perumahan menjadi A$ 8 miliar.
Sebelumnya, negara-negara Eropa juga sudah melakukan kebijakan serupa yakni dengan menjamin pinjaman bank dan mengambil alih kepemilikan saham di sejumlah penyalur kredit dengan menyediakan dana sebesar 1,3 miliar euro. Contohnya saja, Pemerintah Inggris sudah mengambil alih saham mayoritas di Bank of Scotland Group Plc dan HBOS Plc.
Semakin melemahnya pertumbuhan ekonomi global juga sudah memangkas harga komoditas ekspor. Padahal, pendapatan Australia sangat tergantung pada sektor ini.