Sumber: Bloomberg | Editor: Hendra Gunawan
SYDNEY. Bank Sentral Australia menahan suku bunga di level terendah 2,5%, Selasa (2/12), untuk menghadapi kuatnya nilai tukar dollar Australia dan anjloknya harga komoditas andalan.
Gubernur Reserve Bank of Australia (RBA), Glenn Stevens mengatakan, harga komoditas-komoditas andalan Australia terus turun dalam beberapa bulan, ditambah dengan nilai tukar aussie masih lebih tinggi ketimbang nilai wajar. "Langkah paling hati-hati tampaknya adalah menjaga kestabilan suku bunga," kata Stevens dalam pernyataan yang dikutip Bloomberg.
RBA berharap, suku bunga yang masih berada di level yang sama akan membantu belanja investasi sektor sumber daya alam yang belakangan turun tajam. Deutsche Bank AG memprediksi, RBA akan memangkas suku bunga total 50 basis poin tahun depan. "Pemangkasan akan menyebabkan nilai pendapatan konsumen lebih besar," kata Adam Boyton, Kepala Ekonom Deutsche Bank.
RBA meramal, pertumbuhan ekonomi Australia akan tetap lambat hingga pertengahan 2015. Bank sentral juga mengingatkan, stimulus Jepang bisa memicu aliran dana yang menguatkan kurs aussie.













