Sumber: Reuters | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Menteri Luar Negeri Penny Wong mengatakan pada hari Minggu (16/11) bahwa Australia menyambut baik pencabutan tarif daging sapi oleh Presiden AS Donald Trump sebagai langkah positif bagi produsen daging sapi Australia.
Trump pada hari Jumat menghapus tarif lebih dari 200 produk makanan, termasuk daging sapi, di tengah kekhawatiran konsumen tentang kenaikan harga bahan makanan AS.
Australia pada tahun 2024 menjadi pengirim daging merah terbesar ke AS, menawarkan harga yang lebih rendah dan potongan daging tanpa lemak yang tidak dimiliki AS.
"Kami menyambut baik pencabutan tarif ini. Itu hal yang baik bagi produsen daging sapi Australia," kata Wong di televisi Australian Broadcasting Corp.
Baca Juga: Badai Claudia Tewaskan Tiga Orang di Portugal dan Sebabkan Banjir di Wales
"Kami percaya pada kemampuan untuk mengakses pasar satu sama lain. Kami pikir itu demi kepentingan terbaik konsumen, serta produsen." tambahnya.
Wong menolak berkomentar apakah pemerintah kiri-tengah kini mengharapkan Trump untuk mengurangi tarif 50% atas impor baja dan aluminium Australia ke AS.
"Kami akan terus memperjuangkan posisi kami," kata Wong, seorang menteri senior di pemerintahan Partai Buruh yang dipimpin Anthony Albanese, yang sebelumnya telah melobi AS untuk penangguhan tarif.
Pada bulan April, Trump menyoroti disparitas perdagangan daging sapi dengan Australia setelah ekspor daging sapi negara itu ke AS melonjak tahun lalu, mencapai A$4 miliar (US$2,64 miliar) di tengah penurunan produksi daging sapi AS.
Beberapa bulan setelah komentar Trump, Australia mengatakan akan melonggarkan pembatasan impor daging sapi dari AS.
Australia telah mengirimkan antara 150.000 dan 400.000 ton produk tersebut setiap tahun sejak tahun 1990 ke AS, tempat produk tersebut populer di kalangan jaringan restoran cepat saji.
Baca Juga: Era Tim Cook Berakhir? Apple Intensifkan Rencana Suksesi CEO, Ini Kandidat Terkuat













