kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.866.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.535   -35,00   -0,21%
  • IDX 7.040   60,28   0,86%
  • KOMPAS100 1.021   8,73   0,86%
  • LQ45 796   9,34   1,19%
  • ISSI 222   1,58   0,72%
  • IDX30 416   6,84   1,67%
  • IDXHIDIV20 491   8,63   1,79%
  • IDX80 115   1,37   1,20%
  • IDXV30 117   0,85   0,73%
  • IDXQ30 136   2,16   1,62%

Kejutan Besar! India Tawarkan Perdagangan Bebas Tarif Produk AS, Trump Bilang Begini


Kamis, 15 Mei 2025 / 17:28 WIB
Kejutan Besar! India Tawarkan Perdagangan Bebas Tarif Produk AS, Trump Bilang Begini
ILUSTRASI. Donald Trump menyatakan bahwa India telah menawarkan kesepakatan perdagangan yang menghapus seluruh tarif atas produk-produk Amerika.. REUTERS/Eduardo Munoz


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa India telah menawarkan kesepakatan perdagangan yang menghapus seluruh tarif atas produk-produk Amerika.

Pernyataan ini disampaikan dalam sebuah pertemuan bisnis di Doha, Qatar, dan menjadi titik terang dalam upaya penyelesaian kesepakatan dagang bilateral antara dua ekonomi besar dunia.

Trump menyebutkan bahwa India bersedia "secara harfiah tidak mengenakan tarif apa pun" terhadap barang-barang buatan Amerika Serikat, sebuah langkah yang dianggap monumental mengingat India dikenal sebagai salah satu negara dengan tarif impor tertinggi di dunia.

Penangguhan Tarif oleh Trump dan Tenggat 90 Hari untuk Kesepakatan

India tengah berupaya menyelesaikan kesepakatan perdagangan dengan Washington dalam kurun waktu 90 hari, sesuai dengan jeda penangguhan tarif yang diumumkan oleh Trump pada 9 April 2025.

Baca Juga: Trump Desak Apple Hentikan Produksi di India, Minta Fokus ke AS

Langkah ini memberikan ruang diplomatik bagi kedua negara untuk merancang kerangka kerja dagang yang saling menguntungkan, sekaligus menghindari konflik dagang yang lebih luas.

Menurut laporan Reuters, India telah menawarkan penghapusan tarif hingga 60% dari seluruh lini tarif dalam fase pertama negosiasi, serta akses preferensial hingga 90% terhadap barang-barang Amerika yang diimpor oleh India.

Indeks Saham India Naik Tertinggi dalam Tujuh Bulan

Komentar Trump mengenai potensi kesepakatan dagang ini langsung berdampak positif terhadap pasar keuangan India. Indeks saham utama India melonjak ke posisi tertinggi dalam tujuh bulan terakhir, mencerminkan optimisme pelaku pasar terhadap terbukanya peluang investasi dan peningkatan perdagangan bilateral.

Meskipun demikian, Kementerian Perdagangan India belum memberikan komentar resmi terkait tawaran kesepakatan tersebut.

Trump Kecam Rencana Investasi Apple di India

Dalam pernyataan yang sama, Trump juga mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap rencana Apple Inc. untuk memperluas operasi produksinya di India. Ia mengatakan telah menyampaikan langsung kepada CEO Apple, Tim Cook, bahwa Amerika Serikat menginginkan Apple membangun fasilitas produksinya di dalam negeri, bukan di India.

“Tim, kami sudah sangat baik terhadapmu, kami biarkan kamu membangun pabrik-pabrik di Tiongkok selama bertahun-tahun. Kami tidak tertarik jika kamu ingin membangun di India. India bisa mengurus dirinya sendiri. Mereka sudah sangat baik,” ujar Trump mengutip dirinya sendiri dalam pertemuan tersebut.

Ekspansi Apple di India sebagai Respons atas Ancaman Tarif Tiongkok

Apple telah mempercepat pemindahan lini produksinya ke India sebagai upaya mitigasi atas potensi kenaikan tarif terhadap produk-produk buatan Tiongkok. Pada bulan Maret 2025, dua pemasok utama Apple di India—Foxconn dan Tata—telah mengapalkan iPhone senilai hampir US$ 2 miliar ke Amerika Serikat, mencetak rekor ekspor tertinggi sepanjang sejarah.

Baca Juga: Negosiasi Nuklir AS-Iran: Trump Klaim Kesepakatan Kian Dekat!

India sendiri, di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Narendra Modi, aktif mempromosikan negara itu sebagai pusat manufaktur smartphone global. Dukungan kebijakan dan insentif telah mendorong rantai pasokan Apple untuk semakin mengandalkan India sebagai basis produksi.

Ketimpangan Neraca Perdagangan dan Posisi Strategis India

Amerika Serikat merupakan mitra dagang terbesar India, dengan total nilai perdagangan bilateral mencapai sekitar US$ 129 miliar pada tahun 2024. Namun, neraca perdagangan tersebut masih menunjukkan surplus besar di pihak India, yang mencatatkan surplus senilai US$ 45,7 miliar terhadap AS.

Kondisi ini telah memicu kritik dari Trump, yang dalam berbagai kesempatan menyebut India sebagai "penyalahguna tarif" karena kebijakan impornya yang sangat protektif.

Untuk mempercepat proses perundingan, Menteri Perdagangan India Piyush Goyal dijadwalkan memimpin delegasi resmi ke Amerika Serikat mulai 16 Mei 2025.

Selanjutnya: Bos BI Paparkan Tiga Jurus Dorong Ekonomi Keuangan Syariah di Indonesia

Menarik Dibaca: Edukasi Masyarakat, Lion Wings Luncurkan Layanan Periksa Gigi Keliling



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×