Sumber: AP | Editor: Didi Rhoseno Ardi
NEW YORK. Saham-saham finansial menyurung pemulihan Wall Street minggu lalu. Pada perdagangan hari Senin (11/5) kemarin, mereka justru memukul Wall Street.
Trader menjual saham-saham dengan nilai yang lebih rendah, mengkhawatirkan bahwa pasar dan kondisi keuangan telah melambung terlalu cepat sejak pemulihan dimulai dua bulan lalu. Dow Jones industrial average ambruk 156 poin.
Sejumlah analis juga menyatakan bahwa kemunduran ini merupakan hal yang wajar setelah kemajuan yang begitu pesat, sesuatu yang sesungguhnya bisa menjadi baik untuk pemulihan pasar.
Scott Fullman, Director of Derivatives Investment Strategy WJB Capital Group di New York, mencatat bahwa Dow telah menanjak 30% sejak Maret lalu, sekitar dua kali lebih besar dari yang pasar bisa lakukan dalam sepanjang tahun. "Istirahat sejenak itu menyehatkan," tukasnya.
Dow anjlok 155,88, atau 1,8% menjadi 8.418,77. Standard & Poors 500 index menyusut 19,99, atau 2,2% menjadi 909,24, sementara Nasdaq composite index mengkerut 7,76 atau 0,5% menjadi 1.731,24.
Meski kemarin tergelincir, S&P 500 index masih naik 34,4% dibandingkan awal Maret; namun masih anjlok 42% dibandingkan titik tertingginya pada bulan Oktober 2007.
Wall Street masih akan terus mencermati perbankan, namun juga akan mengamati konsumsi masyarakat yang kemungkinan bisa menjadi katalis untuk bisa mendongkrak bursa.