kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Awas, properti Hong Kong bisa bubble gara-gara QE3


Jumat, 14 September 2012 / 15:53 WIB
Awas, properti Hong Kong bisa bubble gara-gara QE3
ILUSTRASI. Diet Telur Asin, Aman dan Efektif Turunkan Berat Badan . ANTARA FOTO/Syifa Yulinnnas/foc.


Reporter: Rika Theo, Reuters |

HONG KONG. Bank sentral Hong Kong bersiaga menghadapi risiko yang muncul dari kebijakan quantitative easing ketiga (QE 3) bagi negerinya. Otoritas bernama Hong Kong Monetary Authority (HKMA) itu memprediksi bahwa QE 3 dapat melonjakkan harga properti melampaui puncak harganya di 1997.

“Peluncuran QE 3 dan perbaikan jangka pendek atas krisis utang Eropa akan menambah risiko overheating pada pasar aset Hong Kong,” kata Norman Chan, Chief Executive HKMA. Ia menegaskan bahwa HKMA akan mengambil langkah untuk mendinginkan ekonomi.

Tanda-tanda pasar properti dapat menuju bubble lagi terlihat di pasar saham. Harga saham-saham properti Hong Kong hari ini melambung sehingga mendorong indeks Hang Seng mencapai titik tertinggi empat bulan. Pada penutupan pasar hari ini, sektor properti di bursa Hong Kong melejit 3,2%, sementara Hang Seng menanjak 2,9%.

“Suku bunga rendah dan likuiditas berlimpah global akan bertahan dalam waktu lama, menambah tekanan pada inflasi dan harga aset di negara berkembang. “ jelas Chan.

Terlebih, mata uangnya yaitu dollar Hong Kong memang di-peg terhadap dollar AS sehingga biaya pinjaman juga menjadi murah. Di sisi lain, ini pun mencegah bank sentral Hong Kong menggunakan instrumen moneter secara de facto.

Pemerintah Hong Kong berusaha menjaga harga

Pada 6 September lalu, pemerintah Hong Kong baru saja mengungkapkan kebijakan paling tegasnya dalam setahun ini untuk mengerem kenaikan harga rumah. Harga rumah di Hong Kong sudah melesat lebih dari 85% sejak awal tahun 2009.

Pemerintah Hong Kong harus berusaha menyeimbangkan antara permintaan dan penawaran di pasar properti demi menjaga harga. Untuk mengerem permintaan, mereka menaikkan pajak transaksi properti dan menambah batasan uang muka KPR. Di sisi penawaran, pemerintah memberikan lebih banyak tanah kepada para pengembang.

“Langkah pemerintah sejauh ini tak bisa mengatasi inti masalah. Mereka bisa menstabilkan harga propertu dengan mengontrol pertumbuhannya, namun harga kemungkinan takkan turun. Selama suku bunga masih rendah dan likuiditas berlimpah, risiko bubble properti akan tetap ada,” kata Ronald Wan, Managing Director Merchants Securities Co.

Pimpinan Hong Kong Leung Chun-ying berkata pemerintah akan mulai membuat draft beleid yang melarang pembelian tanah bagi orang-orang dari luar Hong Kong.

Siklus harga properti

HKMA telah menaikkan minimum uang muka KPR di Juni tahun lalu. Kenaikan itu sudah tiga kali dilakukan sejak Agustus 2010.

Pengambil KPR kini harus membayar 40% untuk rumah yang harganya lebih dari HK$ 7 juta (US$ 902.000).

Meskipun begitu, indeks properti yang dibuat Centaline Property Agency Ltd bahkan menunjukkan bahwa harga rumah di Hong Kong sudah melampaui puncaknya di Oktober 1997.

Ketika dulu mencapai puncak itu, bubble properti Hong Kong pecah dan harga mengempis 70% hingga Agustus 2003.

Tapi, terhitung selama 9 tahun dari 2003, harga properti Hong Kong kembali melambung sampai 240% tahun ini.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×