Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia
MANILA. AC Energy International Holdings Pte Ltd, salah satu anak usaha Ayala Corporation asal Filipina akan membiayai proyek UPC Renewables untuk membangun proyek listrik di pulau-pulau kecil di Indonesia.
Rencananya, kedua perusahaan internasional ini akan bekerjasama membangun proyek pembangkit berkapasitas 50 megawatt. Kerja sama ini akan memperluas paritisipasi AC Energy di pasar Indonesia, sekaligus memperdalam kemitraan dengan UPC Renewables
"Indonesia memiliki kebutuhan besar akan listrik yang belum terpenuhi, terutama di pulau-pulau terkecil, dan ini adalah langkah inisiatif untuk mengatasinya," kata Eric Francia, Presiden dan CEO AC Energy dalam pernyataan resminya, Senin (24/7).
Sebelumnya, AC Energy dan UPC Renewables sudah pernah mencapai kesepakatan pembiayaan dalam joint venture proyek ladang angin (wind farm) Sidrap berkapasitas 75 MW di Sulawesi Selatan. Proyek ini ditargetkan beroperasi Februari 2018.
AC Energy juga April lalu rampung mengakuisisi aset geothermal milik Chevron Corp di ladang Darajat dan Salak, Jawa Tengah Indonesia berkapasitas 637 MW, lewat konsorsium Star Energy Geothermal (Salak-Darajat) BV.
Dengan prospek di Indonesia, AC Energy memilih melepas kepemilikannya di konsorsium Acehi-Star Holdings Inc yang membeli aset geothermal Chevron di Filipina kepada SM Group.
"Tujuan kami adalah memenangkan aset geothermal di Indonesia. Aset Filipina tidak strategis karena terbatas di steam field dan hanya minoritas," tulis Ayala Group pada Bursa Efek Filipina, Senin, dikutip Manilastandard.net.