CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Badai di Filipina menewaskan sedikitnya 436 orang


Minggu, 18 Desember 2011 / 08:03 WIB
Badai di Filipina menewaskan sedikitnya 436 orang
ILUSTRASI. MTF restrukturisasi pembiayaan senilai Rp 13,8 triliun pada 2020


Reporter: Edy Can, Reuters | Editor: Edy Can


MANILA. Badai tropis yang menghantam Filipina menewaskan sedikitnya 436 orang. Selain itu, banyak orang dikabarkan hilang akibat terjangan badai yang menghantam kawasan selatan Filipina, kemarin (17/12).

Jumlah korban yang tewas kemungkinan bisa bertambah. Sekretaris Jenderal Palang Merah Filipina Gwendolyn Pang mengatakan, jumlah korban tewas yang sekarang hanya berdasarkan jenazah yang dibawa ke tempat pemakaman.

Badai yang berjuluk Washi ini berkecepatan 90 kilometer menghantam Kepulauan Mindanao. Angin topan ini mengakibatkan hujan deras sehingga membatalkan penerbangan domestik dan memutuskan aliran listrik.

Pang mengatakan, sebanyak 360 mayat ditemukan di Cagayan de Oro dan Ilgigan dan sekitar 50 di empat provinsi selatan lainnya. Selain itu, sebanyak 21 orang tenggelam di Kepulauan Negros.

Pemerintah sendiri menyatakan jumlah korban yang tewas sebanyak 131 orang dan 270 dinyatakan hilang. Selain itu ratusan rumah di Iligan tersapu oleh ombak pantai.

Pemerintah Filipina masih meneruskan upaya pencarian dan penyelamatan korban. Juru bicara militer Kolonel Leopoldo Galon memperkirakan, dampak badai Washi ini bakal lebih buruk dari badai Ondoi. "Saya tidak pernah melihat seperti ini sebelumnya," katanya.

Walikota Iligan Lawrence Cruz mengatakan banyak korban terjebak ketika banjir datang hingga setinggi dua meter. "Kebanyakan mereka sedang tidur ketika air memasuki rumah. Ini merupakan banjir yang paling buruk," katanya.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×