Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Presiden AS mengatakan bahwa diskusi-diskusi pada hari Kamis tersebut akan menunjukkan apakah Moskow siap untuk membuat kesepakatan.
"Sekarang kita akan melihat apakah Rusia ada di sana atau tidak, dan jika tidak, itu akan menjadi momen yang sangat mengecewakan bagi dunia," katanya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan bahwa Putin sedang bersiap untuk menolak proposal gencatan senjata tetapi takut untuk memberi tahu Trump.
"Itulah sebabnya di Moskow mereka memaksakan gagasan gencatan senjata dengan syarat-syarat ini, sehingga tidak ada yang terjadi sama sekali, atau sehingga itu tidak dapat terjadi selama mungkin," kata Zelenskiy dalam pidato video malam harinya.
Penundaan apa pun akan memberi Rusia lebih banyak waktu bagi pasukannya untuk mendorong pasukan Ukraina terakhir keluar dari Rusia barat karena Moskow tetap pada tuntutan agar Kyiv secara permanen menyerahkan wilayah yang diklaim oleh Rusia. Ini merupakan posisi yang ditolak Ukraina.
Baca Juga: Militer Rusia Rebut Kembali 32 Permukiman di Wilayah Kursk dari Kendali Ukraina
Barat dan Ukraina menggambarkan invasi Rusia tahun 2022 sebagai perampasan tanah ala kekaisaran, dan telah berulang kali bersumpah untuk mengalahkan pasukan Rusia.
Pasukan Rusia menguasai hampir seperlima wilayah Ukraina dan telah bergerak maju sejak pertengahan 2024.
Trump mengatakan pemerintahannya telah membahas tanah apa yang akan disimpan atau hilang oleh Ukraina di bawah penyelesaian apa pun, serta masa depan pembangkit listrik besar.
Ia tidak menyebutkan namanya tetapi kemungkinan merujuk pada fasilitas Zaporizhzhia yang diduduki Rusia di Ukraina, pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa.
Putin mengatakan pasukan Rusia bergerak maju di sepanjang garis depan dan gencatan senjata harus memastikan bahwa Ukraina tidak berusaha menggunakannya hanya untuk berkumpul kembali.