Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Meski pandemi, gelaran penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) semakin semarak. Raksasa e-commerce Coupang Inc bakal menjadi IPO terbesar bagi perusahaan Korea Selatan dalam satu dekade. Layaknya kebanyakan penawaran teknologi utama saat ini, IPO Coupang juga akan terjadi di New York.
Mengutip Bloomberg pada Minggu (7/3), terdapat tiga alasan besar perusahaan teknologi memilih pasar Amerika Serikat untuk IPO. Faktor yang paling signifikan, New York menawarkan premi penilaian yang cukup besar.
Selain itu, bursa saham AS memiliki pasar yang lebih dalam, lebih likuid. Juga memungkinkan hak suara yang tidak merata yang akan menguntungkan pendiri Coupang, Bom Kim yang merupakan lulusan Harvard Business School.
Baca Juga: Ekspor China melonjak 60,6% dalam dua bulan pertama tahun ini
AS telah menjadi tujuan pilihan untuk penawaran umum perdana teknologi mega. Hal ini ditandai dengan debut terbesar tahun 2020 Airbnb Inc. dan DoorDash Inc. keduanya terdaftar di bursa New York.
Raksasa e-commerce China seperti Alibaba Group Holding Ltd. dan JD.com Inc. juga go public di sana. Coupang berusaha untuk mengumpulkan hingga US$ 3,6 miliar dalam IPO-nya dan dapat mengumpulkan valuasi lebih dari $ 50 miliar.
Nilai itu akan menjadikannya Coupang sebagai perusahaan Korea dengan nilai IPO terbesar sejak Samsung Group mempublikasikan unit asuransinya di bursa negeri ginseng itu pada tahun 2010.
Coupang dinilai tidak cocok melakukan IPO di Korea Selatan karena mencatat akumulasi defisit sebesar US$ 4,12 miliar dalam tiga tahun terakhir. Namun, berkat lonjakan belanja online saat pandemi, e-commerce ini berhasil melipatgandakan pendapatannya menjadi US$ 12 miliar pada tahun lalu.
Baca Juga: Permintaan bahan bakar naik, impor minyak mentah China Januari-Februari tumbuh 4%
Regulator Korea Selatan baru memperbolehkan perusahaan merugi untuk IPO pada bulan Maret 2021 ini. Suh YongGu, seorang profesor pemasaran di Universitas Sookmyung bilang seandainya Coupang IPO di Korea maka valuasinya hanya US$ 10 miliar.
“Sejarah kapitalisme di Korea Selatan pendek, jadi orang Korea tidak menganggap valuasi tinggi untuk perusahaan yang merugi,” kata Suh.