kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bakteri E. Coli mengancam, para Menteri Pertanian UE adakan rapat darurat


Selasa, 07 Juni 2011 / 12:44 WIB
Bakteri E. Coli mengancam, para Menteri Pertanian UE adakan rapat darurat
ILUSTRASI. Penyebab sering buang air kecil ada banyak. Salah satunya dikarenakan mengonsumsi obat atau minuman dengan efek diuretik. KONTAN/Daniel Prabowo/14/05/2012


Sumber: BBC | Editor: Rizki Caturini

LUXEMBURG. Para Menteri Pertanian Uni Eropa menyelenggarakan rapat darurat sebagai langkah antisipasi penyebaran wabah E. Coli yang telah menyebabkan kematian 22 orang ini.

Menurut salah satu pejabat di sana, tes pertama pada komoditi tauge di sebuah wilayah pertanian di Jerman menunjukkan hasil negatif. Dari 40 sampel hasil pertanian di Uelzen, Hamburg Selatan sebanyak 23 hasil uji sampel itu menunjukkan negatif tercemar bakteri E. Coli.

Sejauh ini sudah lebih dari 2.200 orang yang jatuh sakit di 12 negara akibat wabah bakteri ini. Kasus-kasus serupa di luar Jerman dikaitkan dengan para penderita yang baru saja kembali dari Jerman. Awalnya pejabat Jerman mengumumkan, mentimun asal Spanyol adalah penyebab penyebaran bakteri ini.

Spanyol yang merasa dirugikan akibat pernyataan pejabat Jerman yang belum tentu kebenarannya ini, meminta ganti rugi 100% untuk kerugian yang telah diderita oleh petani sayuran Spanyol. Spanyol memperkirakan kerugian petani di negaranya mencapai 225 juta euro.

Dalam pertemuan yang diselenggarakan di Luxemburg ini, para Menteri Pertanian Uni Eropa ini akan memerintahkan para ahli untuk mencari sumber bakteri ini. Selain itu, dalam pertemuan ini juga akan disinggung mengenai kompensasi bagi petani yang akan merugi akibat penjualan hasil panennya yang berisiko menurun akibat peristiwa ini.

Meski tes yang telah dilakukan ternyata negatif, tapi pemerintah Jerman tetap melanjutkan tes lainnya untuk mencari tahu penyebab pasti mewabahnya bakteri ini. Wilayah pertanian Uelzen merupakan daerah penghasil brokoli, kacang polong, kacang hijau yang biasa digunakan untuk membuat salad.

General Manager Pertanian di Uelzen Klaus Verbeck mengatakan, sayuran di tempatnya sama sekali tidak menggunakan pupuk. "Kita hanya menanam benih dan air untuk menyiram. Saya tidak mengerti kenapa tuduhan bisa datang kepada kami," ujarnya.

Bakteri E. Coli biasanya menyebar melalui feses. Para ilmuwan menjelaskan, bakteri itu menjadi racun di tubuh manusia dan sebelumnya tidak terkait dengan keracunan pada makanan. Para korban yang terinfeksi bakteri ini mengalami hal yang bernama haemolytic-uraemic syndrome (HUS), yang bisa berakibat fatal.








TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×