Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Gaduh politik soal dugaan balon mata-mata China yang melayang di atas Amerika Serikat tidak hanya menggagalkan kunjungan yang direncanakan oleh diplomat top ASke Beijing, tetapi juga mengancam upaya kedua negara untuk mencairkan hubungan.
Reaksi Amerika Serikat terhadap apa yang tampaknya merupakan misi mata-mata akan memiliki konsekuensi yang berkepanjangan untuk upaya menstabilkan hubungan ang sudah mendekati titik terendah dalam sejarah.
Beberapa anggota parlemen AS menuntut agar Presiden Joe Biden, meminta pertanggungjawaban China atas apa yang oleh para pejabat disebut sebagai pelanggaran kedaulatan AS yang tidak dapat diterima.
Baca Juga: Blinken Tunda Perjalanan Pasca Balon Mata-Mata China Terbang di Atas Wilayah AS
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, mengatakan dia akan mengunjungi Beijing ketika kondisinya memungkinkan, tetapi pemerintah mungkin akan kesulitan untuk segera merencanakan kembali perjalanan tersebut sebelum China memberikan penjelasan yang serius.
Daniel Russel, diplomat top AS untuk Asia di bawah Presiden Barack Obama saat itu, mengatakan alibi yang disebut China jika pesawat itu adalah balon cuaca, tidak membantu.
"Insiden ini telah memperburuk suasana dan mengeraskan posisi dan tidak ada jaminan kedua belah pihak dapat berhasil menghidupkan kembali momentum 'Bali'," kata Russel, merujuk pada pertemuan November antara Biden dan pemimpin China Xi Jinping di Indonesia di mana mereka sepakat untuk meningkatkan komunikasi.
Baca Juga: Pentagon: Balon Mata-Mata China Terbang di Atas Amerika Serikat
Hubungan antara negara-negara adidaya telah retak selama beberapa tahun terakhir dan merosot ke tingkat terburuk dalam beberapa dekade Agustus lalu, ketika Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan, mendorong Beijing untuk melakukan latihan militer di dekat pulau yang diklaim China itu.
Sejak itu, pemerintahan Biden mengatakan pihaknya berharap dapat membangun landasan untuk hubungan tersebut dan memastikan bahwa persaingan tidak berubah menjadi konflik.
Tetapi Partai Republik yang mengendalikan DPR sedang mencari cara untuk menyelidiki potensi ancaman dari saingan geopolitik utama Amerika Serikat dan dengan cepat membuat marah Biden tentang balon itu, mempertanyakan bagaimana balon itu diizinkan masuk ke wilayah udara AS.