Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Tri Adi
Banyak yang tak tahu jika harta berlimpah Nguyen Thi Phuong Thao tak cuma berasal dari maskapai VietJet Air. Miliarder perempuan pertama di Asia Tenggara ini memiliki kerajaan bisnis di bawah bendera Sovico Holdings. Dengan sang suami menjabat sebagai Chairman Sovico, Nguyen mendiversifikasi bisnis ke sektor perbankan, properti hingga pembangkit listrik. Saat ini, bisnis Sovico telah menjangkau lebih dari 10 negara. Awalnya, Sovico berbisnis komoditas.
Nguyen Thi Phuong Thao mengerti betul arti diversifikasi untuk pengembangan bisnis. Kendati telah meraih sukses di bidang penerbangan, perempuan kelahiran 1970 ini mengembangkan berbagai lini bisnis lain.
Sebagai miliarder perempuan pertama di Asia Tenggara, Nguyen membangun kerajaan bisnisnya melalui induk usaha Sovico Holdings. Sejatinya, naluri bisnis sudah tumbuh dalam diri Nguyen sejak belia.
Saat masih berstatus mahasiswi jurusan ekonomi dan keuangan di Moskow, Rusia, pada tahun 1988 Nguyen mencari pemasukan sebagai distributor barang-barang konsumsi dari Jepang, Hong Kong dan Korea Selatan. Barang-barang ini dipasarkan di Moskow.
Selanjutnya, Nguyen berbisnis komoditas yang menjadi cikal bakal pendirian Sovico. Induk usaha ini menjadi pemain awal perdagangan komoditas sehari-hari, elektronik, dan tekstil.
Nguyen memanfaatkan potensi bisnis saat masa transisi ekonomi pecahnya Uni Soviet. Di tahun 1990-an, Sovico tercatat sebagai eksportir beras dari Vietnam ke Rusia.
Selanjutnya, Nguyen merambah ke bisnis value chain. Nguyen merambah menjadi distibutor produk bernilai besar semisal mobil, truk, besi, logam, hingga peralatan konstruksi.
Kemudian, di 1993 hingga 1996, Sovico melanjutkan ekspansi ke bidang financial investment dan perbankan. Sovico kini berbisnis di lebih dari 10 negara.
Bersama sang suami, Nguyen berambisi terus membesarkan Sovico. Di Sovico, sang suami yakni Nguyen Thanh Hung menduduki kursi Chairman.
Setelah VietJet menggelar penawaran saham perdana (IPO) pada Februari 2017, Nguyen gencar ekspansi di lini bisnis lain. Di sektor keuangan, Nguyen sendiri yang membidani ekspansi bank miliknya yakni HD Bank. Ia mempunyai strategi aktif melakukan pertumbuhan anorganik.
Mengutip vietnamnews.vn, tercatat HD Bank melakukan merger dengan Dai A Bank. Setelah merger, HD Bank menjelma menjadi salah satu bank kelas menengah Vietnam dengan permodalan yang kuat. Tahun lalu, HD Bank mencatatkan total aset US$ 6.68 miliar. Sementara jumlah cabang sebanyak 6.000 kantor tersebar di Vietnam.
Selanjutnya, HD Bank juga melebarkan sayap dengan mengakusisi multifinance seperti Société Générale Viet Finance (SGVF). HD Bank juga bekerja sama dengan perusahaan pembiayaan asal Jepang yaitu HD Saison.
Sayap bisnis lain Sovico adalah bisnis real estate. Di bisnis ini, mengutip situs perusahaan, Nguyen aktif melakukan akusisi untuk meningkatkan beberapa unit bisnis real estate.
Nguyen memiliki beragam jenis bisnis properti mulai dari resor, hotel, kompleks perumahan hingga perkantoran. Tercatat ada dua proyek properti yang sekarang dalam tahap pengembangan.
Yakni proyek real estate Dragon City di Ho Chi Minh City. Ada pula proyek Abacus office building yang berada di dua kota besar yakni Hanoi dan Ho Chi Minh City.
Pilar bisnis ketiga dari Sovico adalah di bidang industri. Maskapai milik Nguyen yaitu Vietjet Air masuk di dalam pilar bisnis ini.
Selain bisnis penerbangan, Nguyen juga mengembangkan beberapa bisnis seperti pembangkit listrik dan bisnis karet. Untuk bisnis pembangkit listrik, Sovico mempunyai beberapa pembangkit baik PLTA maupun pembangkit panas bumi.
Untuk mengembangkan bisnis pembangkit, Nguyen menggandeng Inggris sebagai partner. Nguyen juga menggarap bisnis pengolahan karet untuk manufaktur. Sovico menggandeng perusahaan SGS Rubber Investment Joint Stock Company.
(Bersambung)