Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Tri Adi
Setelah VietJet menggelar penawaran saham perdana (IPO) pada Februari 2017, Nguyen gencar ekspansi di lini bisnis lain. Di sektor keuangan, Nguyen sendiri yang membidani ekspansi bank miliknya yakni HD Bank. Ia mempunyai strategi aktif melakukan pertumbuhan anorganik.
Mengutip vietnamnews.vn, tercatat HD Bank melakukan merger dengan Dai A Bank. Setelah merger, HD Bank menjelma menjadi salah satu bank kelas menengah Vietnam dengan permodalan yang kuat. Tahun lalu, HD Bank mencatatkan total aset US$ 6.68 miliar. Sementara jumlah cabang sebanyak 6.000 kantor tersebar di Vietnam.
Selanjutnya, HD Bank juga melebarkan sayap dengan mengakusisi multifinance seperti Société Générale Viet Finance (SGVF). HD Bank juga bekerja sama dengan perusahaan pembiayaan asal Jepang yaitu HD Saison.
Sayap bisnis lain Sovico adalah bisnis real estate. Di bisnis ini, mengutip situs perusahaan, Nguyen aktif melakukan akusisi untuk meningkatkan beberapa unit bisnis real estate.
Nguyen memiliki beragam jenis bisnis properti mulai dari resor, hotel, kompleks perumahan hingga perkantoran. Tercatat ada dua proyek properti yang sekarang dalam tahap pengembangan.
Yakni proyek real estate Dragon City di Ho Chi Minh City. Ada pula proyek Abacus office building yang berada di dua kota besar yakni Hanoi dan Ho Chi Minh City.
Pilar bisnis ketiga dari Sovico adalah di bidang industri. Maskapai milik Nguyen yaitu Vietjet Air masuk di dalam pilar bisnis ini.
Selain bisnis penerbangan, Nguyen juga mengembangkan beberapa bisnis seperti pembangkit listrik dan bisnis karet. Untuk bisnis pembangkit listrik, Sovico mempunyai beberapa pembangkit baik PLTA maupun pembangkit panas bumi.
Untuk mengembangkan bisnis pembangkit, Nguyen menggandeng Inggris sebagai partner. Nguyen juga menggarap bisnis pengolahan karet untuk manufaktur. Sovico menggandeng perusahaan SGS Rubber Investment Joint Stock Company.
(Bersambung)