Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Banjir bandang melanda Seoul, Korea Selatan. Akibat kejadian itu, sejumlah orang dinyatakan tewas atau hilang di Seoul dan provinsi Gyeonggi. Banjir bandang disebabkan oleh hujan yang belum pernah terjadi sebelumnya sehingga mendatangkan malapetaka.
Melansir CNN, sedikitnya delapan orang tewas di Seoul setelah hujan lebat membanjiri rumah, jalan dan stasiun kereta bawah tanah di ibu kota Korea Selatan. Menurut pihak berwenang, kejadian itu memutus aliran listrik dan memaksa ratusan orang mengungsi.
Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan Korea Selatan mengatakan tiga dari mereka yang tewas telah terperangkap di semi-ruang bawah tanah yang terendam banjir.
Sembilan orang lainnya terluka dan enam orang masih hilang, kata kementerian itu.
Sejak Senin tengah malam waktu setempat, sebagian wilayah Seoul diguyur hujan dengan total curah hujan 422 milimeter. Kondisi ini mendorong pihak berwenang untuk menaikkan peringatan darurat ke Level 3 tertinggi. Kota ini mencatat curah hujan 141,5 milimeter per jam - tingkat tertinggi sejak pihak berwenang mulai melakukan pencatatan.
Menurut Metro Seoul, di beberapa bagian Seoul, saluran air tersumbat dan mengirim air mengalir kembali ke jalan-jalan dan stasiun kereta bawah tanah. Sejumlah stasiun kereta bawah tanah ditutup karena banjir, dengan banyak jalur dihentikan sementara pada Senin malam.
Baca Juga: Waspada Tinggi, Curah Hujan Tertinggi dalam 115 Tahun Masih akan Guyur Korea Selatan
Hingga Selasa pagi, pihak berwenang masih bekerja untuk membuka kembali stasiun.
Beberapa daerah di selatan Sungai Han terkena dampak paling parah, termasuk distrik Gangnam yang kaya dan modern di mana beberapa bangunan dan toko terendam banjir dan listrik padam.
Menurut pihak berwenang, sekitar 800 penduduk dievakuasi ke sekolah dan pusat kebugaran atau secara sukarela mencari perlindungan di pusat-pusat komunitas setempat karena banjir melanda lebih dari 741 rumah dan toko.
Bagaimana dengan kondisi WNI di Korea Selatan?
Melansir laman infopublik.id, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI menyatakan tidak terdapat Warga Negara Indonesia (WNI) yang terdampak langsung bencana banjir di Ibu Kota Korea Selatan, Seoul.
Hal tersebut disampaikan Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kemlu RI, Judha Nugraha, melalui keterangan tertulisnya, Selasa (9/8/2022).
Baca Juga: Hujan Lebat Menyebabkan Sedikitnya 8 Orang Tewas di Wilayah Ibu Kota Korea Selatan
"KBRI di Seoul telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan menghubungi simpul-simpul masyarakat Indonesia di wilayah terdampak," kata Judha.
Berdasarkan data KBRI Seoul, terdapat 36.399 WNI yang menetap di Korsel.
"Masyarakat Indonesia di Korsel diminta untuk terus memantau informasi dan petunjuk dari otoritas setempat," kata Judha.
"Hotline KBRI Seoul dapat dihubungi di nomor +8210-5394-2546," imbuhnya.