Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank besar Amerika Serikat (AS) dikabarkan masih ragu untuk menyalurkan pinjaman sebesar US$ 20 miliar kepada Argentina tanpa adanya jaminan yang jelas.
Menurut laporan The Wall Street Journal (WSJ) pada Senin (21/10/2025), bank-bank tersebut termasuk JPMorgan Chase, Bank of America, dan Goldman Sachs.
Rencana pinjaman jumbo ini merupakan bagian dari upaya Departemen Keuangan AS untuk membantu stabilisasi ekonomi Argentina.
Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, pekan lalu menyatakan bahwa pihaknya tengah bekerja sama dengan sejumlah bank dan dana investasi guna membentuk fasilitas pendanaan senilai US$ 20 miliar yang akan diinvestasikan ke utang negara Argentina.
Baca Juga: Bank Mega Syariah Catat Pembiayaan Konsumer Lebih dari Rp 482 Miliar per Mei 2025
Namun, proses pembentukan fasilitas tersebut masih menemui kendala. Para bankir dikabarkan menunggu arahan dari Departemen Keuangan terkait jaminan apa yang bisa disediakan Argentina atau apakah pemerintah AS bersedia menanggung risiko pinjaman itu sendiri.
WSJ menyebut, kesepakatan ini bisa batal terwujud jika persoalan jaminan tak menemukan titik temu.
“Diskusi mengenai fasilitas ini masih berlangsung, dan kami akan membagikan detailnya setelah pembicaraan selesai,” ujar juru bicara Departemen Keuangan AS kepada Reuters.
Sementara itu, Goldman Sachs menolak memberikan komentar, sedangkan JPMorgan Chase, Bank of America, dan Citigroup belum menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Baca Juga: Bank Raya: Penyaluran Pinang Dana Talangan Capai Rp 5,43 Triliun per Kuartal I-2025
Di sisi lain, Bank Sentral Argentina pada Senin (21/10) mengumumkan telah menandatangani perjanjian stabilisasi nilai tukar sebesar US$ 20 miliar dengan Departemen Keuangan AS.
Kesepakatan ini menambah total dukungan Amerika Serikat bagi ekonomi terbesar ketiga di Amerika Latin itu menjadi US$40 miliar. Departemen Keuangan AS juga dilaporkan telah membeli peso Argentina di pasar terbuka.
Langkah ini berpotensi memicu ketegangan antara Dana Moneter Internasional (IMF) dan Departemen Keuangan AS.
Baca Juga: Petani Kedelai AS Geram terhadap Bantuan Bailout US$20 Miliar Trump untuk Argentina
Menurut WSJ, pejabat IMF khawatir pemerintahan Donald Trump dapat menekan Argentina agar mendahulukan kewajiban kepada AS ketimbang membayar pinjaman besar yang berasal dari IMF. Hingga kini, IMF belum memberikan tanggapan atas laporan tersebut.