kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.310.000   -177.000   -7,12%
  • USD/IDR 16.605   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.153   -85,53   -1,04%
  • KOMPAS100 1.129   -15,68   -1,37%
  • LQ45 806   -13,59   -1,66%
  • ISSI 288   -1,98   -0,68%
  • IDX30 422   -6,44   -1,50%
  • IDXHIDIV20 481   -5,50   -1,13%
  • IDX80 125   -1,86   -1,47%
  • IDXV30 134   -0,30   -0,22%
  • IDXQ30 134   -1,81   -1,33%

Petani Kedelai AS Geram terhadap Bantuan Bailout US$20 Miliar Trump untuk Argentina


Rabu, 22 Oktober 2025 / 20:46 WIB
Petani Kedelai AS Geram terhadap Bantuan Bailout US$20 Miliar Trump untuk Argentina
ILUSTRASI. Pemerintahan Presiden Donald Trump kembali menuai kritik tajam, kali ini terkait paket bantuan besar senilai US$20 miliar untuk Argentina.. REUTERS/Evelyn Hockstein


Sumber: Al Jazeera | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintahan Presiden Donald Trump kembali menuai kritik tajam, kali ini terkait paket bantuan besar senilai US$20 miliar untuk Argentina.

Kebijakan tersebut memicu kemarahan petani kedelai Amerika Serikat yang merasa tersisih akibat meningkatnya ekspor kedelai dari Amerika Selatan, khususnya Argentina dan Brasil.

Petani Kedelai AS Meradang: “Mengapa Membantu Pesaing Kami?”

Kemarahan komunitas petani kedelai di AS dilontarkan oleh Caleb Ragland, Presiden American Soybean Association, yang menyebut situasi ini “sangat mengecewakan”.

Senator Chuck Grassley dari Iowa, negara bagian penghasil kedelai terbesar di AS, menulis di platform X (sebelumnya Twitter):

“Mengapa AS membantu menyelamatkan Argentina sementara mereka merebut pasar terbesar petani kedelai Amerika?”

Baca Juga: Amerika Serikat Ajak Australia Bendung Dominasi Rare Earth China

Kekecewaan ini muncul karena bantuan tersebut diumumkan di tengah kesulitan yang dialami petani kedelai AS, terutama setelah perang dagang Trump dengan Tiongkok menyebabkan anjloknya ekspor kedelai ke pasar Tiongkok.

Trump: “Argentina Sedang Berjuang untuk Hidupnya”

Menanggapi kritik itu pada 19 Oktober, Presiden Trump mengatakan bahwa bantuan tersebut diberikan karena Argentina berada dalam krisis ekonomi mendalam.

“Argentina sedang berjuang untuk hidupnya. Mereka tidak punya uang, tidak punya apa-apa,” ujar Trump kepada seorang reporter.

Meski bantuan tersebut tidak secara langsung merugikan petani kedelai AS, timing kebijakan ini menimbulkan persoalan citra bagi Gedung Putih — seolah-olah Washington membantu pesaing utama petani domestik di saat yang tidak tepat.

Apa yang Dimaksud dengan ‘Bailout’ Argentina?

Bantuan AS ini erat kaitannya dengan hubungan dekat antara Trump dan Presiden Argentina Javier Milei, tokoh sayap kanan yang dikenal dengan kebijakan pemangkasan anggaran ekstrem dan ideologi libertarian.

Trump kerap memuji Milei sebagai “presiden favoritnya”, sementara Milei sendiri menjadikan “gergaji mesin” sebagai simbol pemangkasan pengeluaran publiknya — bahkan sempat menyerahkannya kepada Elon Musk di Conservative Political Action Conference pada Maret lalu.

Baca Juga: Penutupan Pemerintahan AS Diperkirakan Berakhir Pekan Ini

Namun, krisis ekonomi dan pelemahan peso Argentina membuat pemerintahan Milei kesulitan menjaga stabilitas. Menjelang pemilu legislatif penting, pemerintahan Trump menawarkan paket penyelamatan senilai US$20 miliar berupa currency swap facility antarbank sentral untuk membantu menstabilkan mata uang Argentina.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent menggambarkan bantuan ini sebagai dukungan kepada “sekutu yang membutuhkan”.

“Dengan jembatan yang diberikan AS dan kebijakan kuat dari Milei, Argentina bisa menjadi hebat kembali,” katanya pada 14 Oktober.

Namun para ekonom, termasuk Brad Setser dari Council on Foreign Relations, menilai kebijakan ini berisiko tinggi karena Argentina memiliki cadangan devisa rendah, utang luar negeri besar, dan ekspor yang bergantung pada komoditas.

Rencana Tambahan Bantuan dan Kritik Politik Domestik

Pada 15 Oktober, Bessent mengindikasikan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan tambahan bantuan hingga US$20 miliar lagi — meski kali ini akan melibatkan dana sektor swasta, bukan langsung dari kas negara.

Kabar ini langsung memicu serangan dari kalangan Demokrat, yang membandingkan nilai bantuan tersebut dengan biaya subsidi kesehatan yang akan segera berakhir.

Senator Brian Schatz menulis di X: “Dengan biaya sebesar bailout Argentina, kita bisa menutupi subsidi pajak ACA (Affordable Care Act) selama satu tahun.”

Data Congressional Budget Office memperkirakan bahwa perpanjangan subsidi ACA pada tahun fiskal 2026 akan menelan biaya US$24,6 miliar, hampir setara dengan paket bantuan Argentina.

Baca Juga: Washington Kaget, China Gunakan Jurus Amerika untuk Menyerang Balik di Perang Dagang

Namun, secara teknis, dana bailout tersebut diambil dari Exchange Stabilization Fund, yaitu dana khusus untuk intervensi pasar valuta asing, sehingga tidak bisa dialihkan untuk membiayai subsidi domestik.

Petani Kedelai: Korban Kebijakan Dagang Sendiri

Kemarahan petani kedelai sebenarnya sudah berlangsung sejak perang dagang AS–Tiongkok dimulai. Setelah Trump mengenakan tarif tinggi terhadap barang-barang Tiongkok, Beijing membalas dengan menghentikan pembelian kedelai dari AS — dan beralih ke Argentina serta Brasil.

Menurut Chad Hart, ekonom pertanian dari Iowa State University, “Kebijakan tarif Trump justru memperkuat posisi pesaing kita di Amerika Selatan.”

Presiden Milei memperburuk keadaan bagi petani AS dengan menghapus sementara tarif ekspor untuk produk pertanian, langkah yang langsung mendorong ekspor kedelai Argentina.

Tiongkok kemudian membeli sekitar 7 juta ton kedelai dari Argentina dalam waktu singkat, menurut Todd Hubbs, pakar pemasaran hasil pertanian dari Oklahoma State University.

Selanjutnya: Mobil Nasional Dinilai Bisa Jadi Peluang Bangun Ekosistem Industri Otomotif Lokal

Menarik Dibaca: Simak Pelajaran Bisnis dari Greenhope yang Ubah Singkong Jadi Solusi Dunia




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×