Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pada Selasa 25/6/2024), juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, bank-bank Eropa yang hengkang dari Rusia akan merugikan perusahaan-perusahaan Barat dan Rusia.
Pernyataan Peskov merujuk pada banyaknya bisnis Barat yang masih beroperasi dan menggunakan layanan perbankan di Rusia.
Reuters melaporkan, pada saat sebagian besar bank-bank besar Rusia berada di bawah sanksi Barat atas invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, bank-bank asing termasuk Raiffeisen Bank International dari Austria dan UniCredit dari Italia, telah menjadi jembatan keuangan utama dengan Barat. Kondisi ini berhasil meningkatkan keuntungan dalam proses tersebut.
“Mereka menjalankan fungsi yang cukup penting dalam mentransfer dana, tidak hanya untuk kepentingan nasabah bank-bank ini, tetapi juga nasabah asing,” kata Peskov kepada wartawan.
Pengawasan Perbankan Bank Sentral Eropa telah meminta semua bank yang memiliki eksposur signifikan terhadap Rusia untuk mempercepat upaya pengurangan risiko mereka dengan menetapkan peta jalan yang jelas untuk melakukan perampingan dan keluar dari pasar Rusia.
Raiffeisen telah menghadapi pengawasan khusus atas keuntungan besarnya di Rusia dan hubungannya dengan Moskow.
Baca Juga: BRICS Belum Mampu Kurangi Ketergantungan Global atas Dolar, Posisi Si Hijau Aman
Berdasarkan penuturan sumber Reuters, bank tersebut telah diperingatkan oleh Departemen Keuangan AS secara tertulis bahwa aksesnya ke sistem keuangan AS dapat dibatasi.
“Jangan lupa bahwa banyak sekali bisnis Barat yang bekerja di perekonomian Rusia, mereka terus bekerja di sini,” kata Peskov.
Dia menambahkan, perusahaan-perusahaan Barat tersebut mempunyai investasi bernilai miliaran dolar. Dan sebagian besar perusahaan belum keluar, namun terus berupaya di pasar ini.
“Jadi mereka menggunakan layanan perbankan ini. Jika mereka berhenti, perusahaan-perusahaan ini akan sama rusaknya dengan perusahaan kita,” jelas Peskov.
Baca Juga: Uni Eropa Dukung Rencana Pembekuan Aset Rusia untuk Ukraina, Hongaria Marah
Berdasarkan analisis Reuters, sekitar 1.000 perusahaan telah meninggalkan pasar Rusia. Eksodus ini terjadi sejak invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022 yang telah merugikan perusahaan asing lebih dari US$ 107 miliar dalam bentuk penurunan nilai dan kehilangan pendapatan.
Banyak perusahaan multinasional, seperti Mondelez International, PepsiCo, Auchan, Nestle dan Unilever, tetap mempertahankan kehadirannya di Rusia.